Manado – Tragedi Inul Vizta membawa duka yang mendalam bukan hanya bagi keluarga korban tapi juga bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Kebakaran yang terjadi jelas berdampak pada pihak-pihak terkait termasuk juga Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado.
“Musibah itu jelas membawa duka dan juga penyesalan bagi kami. Saat kejadian kami tidak tahu. Nanti ada polisi yang datang memberi tahu sekaligus menjemput kami, barulah kami bergegas. Penyesalan terbesar kami adalah kenapa kami tidak diberitahu sesegera mungkin. Meskipun pihak mega mas punya damkar tapi harusnya kami diberitahu agar kami bisa segera berada dilokasi dan melakukan upaya terbaik. Sikap pandang enteng seperti itu akhirnya berakhir seperti ini,” ujar Kepala Dinas Damkar Kota Manado, Drs. Sonny Rompis kepada BeritaManado.com, Rabu (28/10/2015).
Emergency system yang buruk diduga menjadi penyebab terjadinya tragedi tersebut.
Mengenai hal ini, pengawasan terhadap kelengkapan keamanan dipertanyakan.
“Emergency exitnya pun menurut informasi kan tidak ada. Tabung pemadam juga tidak berfungsi. Soal tabung, itu berarti tidak ada pengecekan. Tabung itu harus baik pemeliharaannya. Tidak boleh diletakkan dilantai tapi harus digantung. Minimal sebulan sekali harus dibolak-balik agar isinya tidak mengeras. Tabung itu juga setidaknya harus diganti setahun sekali. Pokoknya dicek kalau jarumnya ada di warna hijau berarti masih ada isinya. Kalau sudah di merah maka berarti harus segera diganti. Kalau hal ini diperhatikan dengan baik, maka saya yakin, dampak dari kejadian di Inul Vizta tidak akan sebesar ini,” tambahnya. (srisurya)