Langowan – Dalam berbagai hal, menggunakan cara modern ketimbang tradisional dianggap akan lebih efektif dan efisien. Namun tak selamanya dengan dunia pertanian khususnya untuk budidaya tanaman cabe lokal Minahasa. Penyemaian benih cukup dengan menggunakan bambu daripada polybag, karena dinilai lebih hemat dari segi tenaga kerja dan biaya.
Seperti yang dilakukan Ronny Mewengkang, warga Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Barat. Kepada BeritaManado.com, Sabtu (26/7/2014) kemarin, Mewengkang yang juga sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara ini menjelaskan bahwa bambu yang akan dipakai hanya dibelah menjadi dua bagian.
Langkah selanjutnya yaitu mengisi setengah bagian bambu yang dibelah dua itu dengan tanah. Setelah itu tanah dipadatkan dan disiram dengan air hingga kelihatan agak becek lalu dibentuk seperti garis mengikuti lebar potongan bambu menggunakan sebatang lidi dengan jarak sekitar 5 cm. Setiap garis ditanami dengan dua benih.
“Kalau menggunakan menggunakan polybag, kita harus memindahkan satu demi satu benih yang ditanam. Namun dengan cara ini, kita bisa memindahkan atau mengangkut sekaligus beberapa pohon benih cabe yang tumbuh sekaligus ke kebun untuk dipindahkan ke media tanam yang sudah disiapkan,” ungkap Mewengkang. (frangkiwullur)