Ronny Mamesah
Manado – Sampah yang menumpuk, bukan hanya terjadi di daerah perkotaan saja.
Bagian kepulauan dari kota Manado yaitu Bunaken juga menerima kiriman sampah setiap harinya.
Ditemui BeritaManado.com pekan lalu di Rumah Makan Angelfish miliknya, Ronny Mamesah menjelaskan sebab terjadinya tumpukan sampah di Bunaken.
“Dulu waktu bagian teluk Manado masih pantai dan berpasir, sampah yang dibawa oleh 4 aliran sungai besar di kota Manado dan yang dibawa dari bagian selatan ke utara, tertahan di pinggir pantai yaitu bagian berpasir. Arus dari selatan selalu terputus dibagian pasir tersebut sehingga sampah yang terbawa arus juga terhenti disitu. Tapi, setelah ada reklamasi, dibagian teluk Manado seperti terhalang oleh tembok. Akibatnya. Aliran arus yang biasanya selesai di pinggir pantai karena ada pasir, kini tidak bisa lagi seperti itu. Arus itu setelah sampai ditembok reklamasi langsung kembali lagi. Alirannya dari selatan ke utara. Sehingga sampah yang dibawa arus itu kembali dan mengikuti arah arusnya, sehingga ke bagian utara dimana ada pulau Bunaken dan pulau lain disekitarnya. Ini menyebabkan sampah tidak akan hilang dari Bunaken. Jadi, itu adalah salah satu dampak reklamasi,” ujar Ronny Mamesah.
Lanjutnya, salah satu dampak reklamasi adalah berkurangnya populasi ikan di teluk Manado, termasuk ikan Kakaktua yang adalah penghasil pasir putih.
“Dampak lainnya adalah, populasi ikan berkurang karena setelah reklamasi, tidak ada lagi pasir di pantai. Saat pasir terbongkar akibat arus, unsur hara yang menghasilkan makanan itu tidak ada lagi. Maka makanan tidak ada, ikan-ikan pun tidak datang, termasuk ikan Kakaktua yang menghasilkan pasir putih,” tambah penyelam Sulut ini.
Dengan melakukan reklamasi, maka pemerintah seolah melakukan pembiaran terhadap pemeliharaan kekayaan laut Manado dan dampaknya, Bunaken akan tinggal sejarah.
“Reklamasi sudah dilakukan. Tidak bisa diubah lagi. Dari dulu saya selalu bilang bahwa reklamasi sama dengan menghilangkan Bunaken, tapi tidak didengar. Sekarang mau diapakan lagi. Bunaken hanya akan tinggal kenangan. Saya harap, pemerintah yang sekarang dan nanti harus lebih jelas dalam membuat program pariwisata. Fokusnya itu apa. Jangan tiap ganti pimpinan, ganti juga programnya, akhirnya tidak fokus. Pariwisata pun tidak akan berkembang,” tutupnya. (srisurya)