Airmadidi – Sudah tiga pekan penyanderaan komplotan Abu Sayyaf terhadap sejumlah warga Indonesia, namun hingga kini belum ada kepastian soal pembebasan para korban.
Kondisi ini membuat keluarga korban kian resah, salah satunya Agnes Repi, adik dari Alvian Repi yang merupakan salah satu korban penyanderaan.
Ditemui wartawan, Kamis (14/4/2016), Repi mengaku sampai saat ini pihaknya belum pernah mendengar kabar saudara mereka. “Kami tidak tahu apakah kakak kami sehat atau sakit, sudah diberi makan atau tidak, bahkan sedang disiksapun kami tidak tahu. Kami hanya menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan,” ujar Agnes sambil berurai airmata.
Agnes menuturkan, semenjak disandera kabar soal keberadaan kakaknya hanya diperoleh dari pemerintah. “Semoga apa yang disampaikan pemerintah benar dan bukan hanya untuk menyenangkan pihak keluarga. Apalagi kakak saya itu tulang punggung keluarga, bahkan saya sering dikirimi uang untuk membeli susu anak saya setiap bulan” timpalnya.
Agustin Pilohima ibunda dari Alvin Repi meminta aparat pemerintah untuk mempercepat pembebasan para sandera. Soal dana pembebasan yang diminta para sadera menurutnya sudah disiapkan perusahaan, namun hingga saat ini belum ada kepastian dari tim negosiator terkait penebusan para sandera tersebut.
“Pemerintah harus segera mengambil sikap agar anak kami bisa segera dibebaskan. Sebagai orang tua kami sangat berharap anak saya pulang dengan selamat,” kata Agustin.
Perlu diketahui Alvin Repi merupakan anak dari Jemi Repi dan Agustin Pilohima. Ia bersama 3 adiknya dibesarkan di desa Kauditan I jaga II kecamatan Kauditan. Ayah Alvin Repi saat ini berprofesi sebagai supir angkot jurusan KauditanAirmadidi, sementara ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga.(findamuhtar)