Manado, BeritaManado.com — Penyalahgunaan lem ehabon dan obat batuk komix di kalangan pemuda dan remaja Kota Manado, mendapat perhatian serius dari Satuan Resort (Satres) Narkoba Polresta Manado.
Kasat Narkoba Polresta Manado, Kompol Sugeng Wahyudi Santoso, mengakui kondisi tersebut perlu menjadi perhatian semua stakeholder.
Sebab jika terus dibiarkan, bakal berikibat fatal terhadap masa depan generasi muda.
“Kami bekerja sama dengan BNN Kota Manado, dan Dinas Kesehatan melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada anak-anak yang menyalahgunakan komix dan lem ehabond itu,” kata Sugeng kepada BeritaManado.com, Selasa (12/7/2022).
Menurut jebolan Akademi Kepolisian tahun 2010 ini, penggunaan obat batuk komix dan lem ehabon bisa berdampak pada kejiwaan anak-anak, putus sekolah, tindakan kriminal bahkan menjurus pada perilaku seks bebas.
“Tentu perlu perhatian semua pihak,” tegas Sugeng.
Dikatakan Sugeng, Satresnarkoba bersama instansi terkait berupaya mencegah dan mengontrol penggunaan narkoba termasuk penyalahgunaan komix dan lem eha-bond.
Menurutnya, dengan adanya layanan aplikasi digital, akan mempermudah masyarakat mengakses informasi terkait rehabilitasi masalah ketergantungan lem ehabon dan obat komix.
“Penyalahgunaan lem ehabon dan komix memang belum ada aturan dan penanganan pasti. Namun tentunya menjadi perhatian kami untuk mencegah. Salah satunya dengan aplikasi E-RNM (Elektronik Rehabilitasi Narkoba Manado) yang telah kami luncurkan,” beber Sugeng.
Melalui scan barcode E-RNM dengan smartphone, masyarakat mendapatkan layanan terkait narkoba termasuk rehabilitasi.
“Dengan melakukan scan barcode dan mengisi data, sudah bisa melapor untuk layanan rehabilitasi termasuk pencegahan narkoba dan penyalahgunaan lem eha-bond dan komix ini,” tandas perwira satu melati tersebut.
(Deidy Wuisan)