Manado – Bunaken sebagai Icon Sulut sudah lama di kenal dunia internasional, bahkan Pangeran Bernard dari Belanda dan artis dunia serta para petinggi di Republik ini pernah menikmati indahnya taman laut yang berada di perut Pulau Bunaken.
Namun lokasi objek wisata kebanggaan warga Nyiur Melambai ini, kini tak luput menjadi sorotan wisatawan karena sudah tercemar dengan berbagai jenis sampah.
Namun harapan untuk menjadikan Pulau Bunaken “Surga” di Indonesia bagian Timur terus digalakan oleh pemerintah Provinsi Sulut lewat Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.
Menurut Olly Wilayah pantai Taman Nasional Bunaken (TNB) akan kembali menjadi idola bagi para penyelam dunia seperti dahulu dengan membuka pencanangan “Save Bunaken” dan Bersih-Bersih Pantai di muara sungai Tondano/Kuala Jengki Manado, Jumat (29/04/2016).
“Tapi hari ini lewat kegiatan bersih-bersih pantai, tentu semakin melengkapi semangat kebersamaan dan kecintaan lingkungan serta tanggungjawab kebersihan sehingga Bunaken diharapkan kembali menjadi bersih, sekaligus melalui Save Bunaken 2016 komitmen kami membangun Sulut lewat pariwisata akan memajukan Bunaken,” jelas Olly.
Namun demikian Olly mengungkapkan, kawasan taman nasional bunaken merupakan kawasan pelestarian alam yang telah ditetapkan langsung melalui SK Menterti Kehutanan RI No. 730/Kpts-II/1991 Tanggal 15 Oktober 1991 dengan luas mencapai 89.065 Hektar dengan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi memegang tiga fungsi strategis dalam konteks pembangunan daerah dan bangsa yakni sebagai fungsi pelestarian keanekaragaman hayati pesisir dan laut, mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat setempat serta untuk pengembangan pariwisata alam, tandas Dondokambey. (***/rizath polii)