Remboken, BeritaManado.com — Keberadaan pengrajin besi di desa Parepei Kecamatan Remboken terancam punah.
Hal itu disebabkan jumlah pandai besi yang tadinya beraktifitas cukup banyak, kini hanya tinggal 6orang pengrajin saja.
Hal ini sebagaimana dituturkan tokoh masyarakat desa Parepei Kecamatan Remboken Denny Manurip kepada BeritaManado.com, Sabtu (21/4/2018) lalu di Parepei.
Menurutnya, berapa faktor penyebab jumlah pengrajin sudah tidak beraktifitas, padahal produksinya sudah lama dikenal oleh masyarakat luas.
“Tadinya banyak pesanan hasil produksi gilingan manual, alat untuk menggiling beras, jagung dan dedak, namun seiring waktu muncul hasil produksi pabrik gilingan menggunakan mesin,” papar Manurip.
Padahal kata Manurip, sebelumnya pandai besi sering membuat pesanan alat pajeko sawah menggunakan sapi dan produksi besi yang terdapat diroda sapi, tapi lagi-lagi jumlah traktor mesin makin menjamah petani sawah termasuk petani di Kecamatan Remboken.
“Pesatnya perkembangan zaman, berimbas pesanan kian berkurang dan hasil produksi makin merosot tajam, makanya pandai besi tinggal membuat produksi yang siap dipasarkan seperti pisau dapur dan parang,” sebutnya.
(Ferry Lesar)