Tompaso – Tanggapan mengenai dugaan penyimpangan penggunaan dana oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulut baik dari kalangan internal maupun eksternal masih terus berdatangan. Dari internal DPD KNPI Sulut melalui wakil ketuanya Rendy Umboh, berpendapat bahwa penggunaan dana dengan dampak dari hasil suatu kegiatan tidak memiliki hubungan linier.
Sebagai kader KNPI, Umboh mengungkapkan apa yang ia ketahui mengenai jumlah dana yang ada. “Yang saya tahu jumlah dana kepemudaan yaitu kurang lebih Rp 1 Milyar. Kemudian dalam berbagai kegiatan organisasi dana yang terpakai sekitar Rp 400 juta, meski dalaam rapat pengurus dikatakan hanya Rp 300 juta. Menurut saya yang naamanya penggunaan dana organisasi, itu harus dipertanggung jawabkan, baik internal KNPI maupun kepada masyarakat luas,” jelas Umboh.
Ditambahkannya, penggunaan dana tertsebut juga punya indikasi tidak terbuka. Wajar jika memang dikatakan pengelolaan dana di tubuh DPD KNPI Sulut semi korupsi oleh masyarakat. Sungguh aneh memang, KNPI sebagaai organisasi kepemudaan selalu menuntut pemerintah untuk tidak korupsi, namun ternyata intern organisasi sendiri punya indikasi yang sama. Maka dari itu perlu ada evaluasi dan pertanggungjawaban yang jelas. Jangan sampai KNPI secara institusi menjadi korban hanya karena ulah oknum -oknum tertentu. (ang)