Minahasa Utara, BeritaManado.com – Denny Wowiling menegaskan pemberhentian dirinya sebagai Ketua DPD II Golkar Minahasa Utara tidak sesuai dengan AD/ART.
Hal ini dikatakan Denny Wowiling, setelah terinformasi dirinya telah diberhentikan oleh Ketua DPD I Golkar Sulut Christiani Eugene Paruntu dan menggantikan jabatan tersebut kepada Jantje Wowiling Sajouw sebagai Plt.
“Dikala sudah tidak dipercaya, tidak lagi mempunyai kemampuan dan kapasitas sebagai pemimpin dalam Partai Golkar tentunya saya mendorong Plt ini,” kata Denny Wowiling.
Tetapi, kata Denny, dirinya tidak pernah menerima surat teguran hingga pemberhentian.
“Kalau di Plt, paling prinsip saya tidak tahu apa kesalahan saya. Tidak pernah ada surat teguran dari DPD I menyangkut apa kesalahan saya,” tegas Denny.
Sehingga Plt tersebut menurutnya belum memenuhi unsur AD/ART Golkar sebagai partai modern.
“Karena seharusnya apabila ada permintaan dari para pimpinan kecamatan untuk Musdalub kepada ketua DPP, itu tentunya dibahas pada mekanisme organisasi,” ungkapnya.
Ditambahkannya, setelah dibahas mekanisme organisasi, ada verifikasi faktual dan administrasi.
“Setelah itu bidang organisasi akan menyurat ke DPD untuk mengadakan pleno dalam rangka penetapan dan mengirimkan itu kepada DPP,” jelasnya.
Maka menurutnya pemberhentian ini tidak prosedural.
“Kalau melihat ini tiba saat tiba akal,” ujarnya.
Selain itu, Denny membeberkan ada beberapa Pimpinan Kecamatan yang menarik diri dari dukungan pemberhentian tersebut.
“Ada beberapa Pimpinan Kecamatan membatalkan tanda tangan. Mereka menganggap telah dibodohi, dibohongi karena saat tanda tangan tidak diketahui untuk apa,” bebernya.
Menurutnya, proses tanda tangan tanpa diketahui maksudnya merupakan penggalangan.
“Penggalangan ini dilakukan oleh oportunisme politik baik personel fraksi Golkar maupun oknum yang ada di kabupaten dan berkolaborasi,” tuturnya.
Karena dari pengakuan beberapa PK dikatakannya, mereka dijemput oleh oknum fraksi, pengurus DPD dan dibawa ke suatu tempat untuk didoktrin.
“Mereka telpon dan mengatakan bahwa mereka kaget dipanggil makan bakso dan didoktrin dengan menyampaikan hal-hal negatif tentang Denny Wowiling oleh oknum DPD I,” ucapnya.
Tetapi menurutnya para PK menganggap, Ketua DPD II Minut telah menjalankan tugas dengan baik sehingga tanda tangan dukungan pemberhentian mereka anulir.
Ditambahkannya juga, Golkar Minut adalah satu-satunya DPD II se Sulut yang belum lama ini mendapatkan award terbaik dari segi konsolidasi hingga ke tingkat bawah.
“Saya ingatkan jangan sampai persepsi masyarakat Minahasa Utara terhadap partai Golkar akan negatif,” tandasnya.
(BennyManoppo)