Bitung – Kekuatiran soal penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak akan tepat sasaran benar-benar terbukti. Seperti yang terlihat di hari pertama dan kedua penyaluran BLSM di kantor Pos Kota Bitung, Senin (8/7) dan Selasa (9/7).
Dimana dari pantauan, sejumlah penerima bantuan konpensasi kenaikan harga BBM itu terlihat menggunakan handphone blackbarry (BB) dan menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Ini terlihat dari halaman parkir kantor Pos Kota Bitung yang disesaki dengan kendaraan roda dua miliki para penerima BLSM.
Bahkan ketika sementara mengantri untuk menerima bantuan itu, sejumlah penerima terlihat asik mengutak-atik handphone pintar seperti BB dan sejenisnya. Malah ada yang menggunakan handphone tablet asik main game menunggu antrian.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Pos Kota Bitung, Dewa Made Yasa tidak menyangkalnya. Namun pihaknya tidak dapat melakukan tindakan apalagi membatalkan penerima BLSM jika memang ada yang didapati tidak layak menerima.
“Itu adalah wewenang lurah, Pala dan RT untuk menyaring para penerima BLSM, selama tidak ada surat keterangan maka pemegang Kartus Perlindungan Sosial tetap kami anggap sah menerima bantuan tersebut,” kata Yasa.
Kalau memang ada yang dianggap tidak layak menerima, menurut Yasa, pihak kelurahan, Pala dan RT harus memasukkan surat keterangan kepada pengawas penyaluran BLSM. Kemudian pihaknya akan segera melakukan pemblokiran dana tersebut hingga ada nama penggantinya.
Sementara itu, jumlah penerima BLSM di Kota Bitung sendiri ada 10.997 orang. Dimana penyalurannya dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah disusun kantor Pos per kecamatan.(enk)