KOTAMOBAGU – Suasana Kota Kotamobagu pasca perhitungan suara, Selasa (3/8/2010) sekitar pukul 14.00 Wita dari sunyi senyap langsung ramai dibajiri konvoi massa. Dua kubu kandidat antaranya pasangan Stevanus Vreke Runtu – Marlina Moha Siahaan (SVR-MMS) dan pasangan Sinyo Harri Sarundajang – Djauhari Kansil (SHS-DK) sama-sama melakukan konvoi ‘kemenangan’.
Yang pertama berhaburan adalah massa SHS-DK. Setelah, hasil Qucik Count dilakukan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang disiarkan langsung Metro TV menempatkan pasangan yang diusung Partai Demokrat (PD) itu memperoleh angka 33%.
Menariknya, massa SHS-DK ini membawa bendera PDIP, padahal seperti diketahui, partai moncong putih itu mengusung pasangan Ramoy Markus Luntungan – Hamdi Paputungan (RML-HP).
Sekitar pukul 15.00 wita, giliran massa SVR-MMS melakukkan konvoi yang dimulai dari Sekretariat DPD II PG Kotamobagu. Mereka mengklaim, hasil perhitungan cepat LSI tidaklah akurat dan tidak bisa menjadi patokan.
Apalagi, menurut Erik seorang pendukung SVR-MMS data LSI menyebut calonnya itu mendapat dukungan rendah di wilayah Bolmong dan Kotamobagu.
“Inikan aneh, dan semua pasti menyaksikan di tv. Datanya di Bolmong bersatu, SVR-MMS kok dibawah 20%, padahal hasil perhitungan saksi-saksi, SVR-MMS semuanya diatas 50%,” ujarnya.