Ratahan – Puluhan orang tua bersama mahasiswa penerima bantuan pendidikan, Kamis (11/4) menggelar aksi demo di kantor DPRD Mitra. Dalam tuntutannya para pendemo meminta pihak legislatif agar membatalkan penangguhan penyaluran beasiswa sebagaimana yang telah direkomendasikan ke pihak ekesekutif baru-baru ini.
Menariknya, kedatangan pendemo yang sebagian besar ibu-ibu hanya diterima satu orang personil DPRD yang kebetulan hanya berada sendirian di kantor lembaga terhormat itu. “Kami minta agar para wakil rakyat di DPRD untuk bersikap arif dan tetap pada komitmennya membela kepentingan rakyat. Sejujurnya sebagai rakyat biasa, kami sangat membutuhkan beasiswa tersebut untuk kepentingan pendidikan. Apalagi yang sudah semester akhir tentu sangat membutuhkan biaya banya,” ungkap Betriks Tuela mewakili pengunjuk rasa.
Sementara Adri Mokad sendiri kepada pengunjuk rasa mengakui bahwa beasiswa tersebut akan disalurkan. Hanya saja menindaklanjuti hasil temuan BPK RI dimana terjadi kesalahan dalam proses pemberian bantuan itu, sehingga atas dasar perundang-undangan seperti yang disebutkan dalam peraturan Kemendiknas dan Kemendageri, maka DPRD memutukan untuk menangguhkan pemberian beasiswa hingga prosesnya penyelesaiannya usai.
“Ini hanya sementara waktu sambil Pansus selesai melakukan kajian akan rekomendasi berdasarkan hasil temuan BPK. Sesudah semua selesai, maka semua akan berjalan seperti biasa. Initnya DPRD hanya melaksanakan tugas pengawas dan kontrol sebagaimana perundang-undangan,” pungkasnya.(dul)