Bitung – Sejumlah pekerja Terminal Peti Kemas Kota Bitung menuding management PT Agro Makmur Raya (AMR) Kota Bitung pembohong. Pasalnya, debu yang terbang dari balik tembok PT AMR bukanlah debu sisa pengolahan sawit atau bungkil, melainkan debu limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) sisa pembakaran batubara atau flyash dan bottomash.
“PT AMR bohong jika menyebut itu debu bungkil karena selama ini yang terbang ke areal Terminal Peti Kemas adalah debu sisa pembakaran batubara,” kata salah satu pekerja, Kamis (13/8/2015).
Para pekerja mengaku bisa mebendakan mana debu bungkil dan mana debu sisa pembakaran batubara. Terbukti, sejumlah pekerja mengalami batuk dan flu ketika menghirup debu tersebut.
“Sumber debu juga bukan berasal dari lokasi penimbunan bungkil tapi dari gudang sisa pembakaran batubara. Jadi kami tahu persis itu debut apa,” katanya.
Imbas dari pencemaran yang dilakukan PT AMR ini rupanya tak hanya dirasakan para pekerja di areal Terminal Peti Kemas, namun juga dirasakan karyawan Terminal Peti Kemas. Karena debu yang berasal dari PT AMR juga mencemari Kantin TPB sehingga mengganggu aktivitas karyawan.
“Debunya sudah sangat menggaggu, bukan hanya para pekerja di lapangan tapi juga yang berada di kantor. Makanya kami akan melayangkan surat keberatan kepada PT AMR,” kata Humas Terminal Peti Kemas Kota Bitung, Chris.(abinenobm)