Bitung, BeritaManado.com – Fenomena baru kembali muncul di lokasi Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu.
Fenomena itu muncul setelah ratusan penambang berangsur-angsur meninggalkan lokasi PETI akibat hasil galian tidak sesuai harapan yakni kadar emas rendah dan pendana atau cukong merugi.
Kumuh dan bekas galian atau lubang kini menjadi “sumur” nampak di lokasi PETI karena tidak ada lagi aktivitas penambangan setelah ratusan penambang angkat kaki.
“Iya, seperti itu kondisinya saat ini. Banyak lubang yang menjadi tampungan air hujan karena tidak ada aktivitas penambangan lagi,” kata Lurah Pinasungkulan, Fransiska Komaling, Rabu (28/04/2021).
Kalaupun masih ada aktivitas penembangan kata Fransiska, itu hanya warga Pinasungkulan yang melanjutkan mengolah lubang pasca ditinggalkan penambang dari luar.
“Pada umumnya penambang dari luar kini lebih memilih pulang karena hasil tidak sesuai harapan, kadar emas rendah,” katanya.
Selain itu kata dia, sejumlah warga informasinya sudah mulai memasukkan data ke PT MSM dengan harapan lahan mereka segera dibebaskan.
“Itu informasi yang beredar dan katanya warga sudah siap direlokasi. Nah apakah informasi itu benar, kami sementara mengecek kebenarannya,” katanya.
Terkait sebagian besar penambang dari luar sudah angkat kaki dari lokasi PETI Pinasungkulan dibenarkan Kapolsek Ranowulu, Iptu Andri Salmon.
Andri mengatakan, dari hasil pengecekan di lokasi PETI, saat ini aktivitas penambangan kini lebih banyak dilakukan warga Kelurahan Pinasungkulan yakni para pemilik tanah.
“Itupun hanya beberapa lokasi saja karena penambang dari luar sudah tidak ada di lokasi,” kata Andri.
Ia juga membenarkan, faktor kadar emas rendah menjadi penyebab pada penambang dan cukong angkat kaki dari lokasi PETI Pinasungkulan.
“Betul, katanya para cukong rugi karena kadar emas rendah tidak sebanding dengan dana yang mereka keluarkan dan itu sudah kami konfirmasi ke beberapa cukong serta penambang,” katanya.
Pun demikian, jajaran Polsek Ranowulu tetap intens melakukan patroli di lokasi PETI bersama Babinsa dan pihak kelurahan untuk menjaga Kamtibmas dan mengingatkan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
“Selain itu, warga juga memperketat warga masuk dengan mewajibkan rapid antigen bagi pendatang. Juga secara berkala rapid antigen dilakukan terhadap para penambang,” katanya.
(abinenobm)