MANADO – Penyerangan Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik Banten dan pembakaran sejumlah gereja di Temanggung Jawa Tengah adalah bukti lemahnya jaminan pemerintah terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.
Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Mendagri, Jaksa Agung dan Menteri Agama, tahun 2008, dianggap gagal menjadi solusi pertikaian yang selama ini terjadi, bahkan justru semakin memarginalkan kelompok minoritas.
Tokoh Pemuda Konghucu, Sofyan Yosadi SH secara tegas meminta pemerintah untuk mencabut SKB 3 Menteri karena telah gagal menjamin kebebasan beragama yang dijamin Pancasila dan UUD 1945.
“Justru dengan timbulnya SKB 3 Menteri ini, berarti pemerintah telah mencampuri urusan agama dan keyakinan masing-masing orang. Jadi SKB ini harus dicabut karena justru SKB memicu ormas-ormas tertentu untuk melakukan gerakan. Sekali lagi SKB ini harus dicabut!” tegas Sofyan.
Sofyan mengingatkan pemerintah, akibat pemberlakuan SKB 3 Menteri, permasalahan pertikaian antar anak bangsa terus terjadi karena SKB ditafsirkan oleh kelompok tertentu sebagai pembenaran untuk melakukan penindasan terhadap kelompok minoritas atau disebut tirani minoritas.
“Jika pemerintah tetap mempertahankan SKB 3 Menteri, kejadian di Banten dan Temanggung dikuatirkan bukanlah kejadian terakhir. Pemerintah harus melihat semuanya secara bijaksana,” pungkasnya. (jry)
MANADO – Penyerangan Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik Banten dan pembakaran sejumlah gereja di Temanggung Jawa Tengah adalah bukti lemahnya jaminan pemerintah terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.
Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Mendagri, Jaksa Agung dan Menteri Agama, tahun 2008, dianggap gagal menjadi solusi pertikaian yang selama ini terjadi, bahkan justru semakin memarginalkan kelompok minoritas.
Tokoh Pemuda Konghucu, Sofyan Yosadi SH secara tegas meminta pemerintah untuk mencabut SKB 3 Menteri karena telah gagal menjamin kebebasan beragama yang dijamin Pancasila dan UUD 1945.
“Justru dengan timbulnya SKB 3 Menteri ini, berarti pemerintah telah mencampuri urusan agama dan keyakinan masing-masing orang. Jadi SKB ini harus dicabut karena justru SKB memicu ormas-ormas tertentu untuk melakukan gerakan. Sekali lagi SKB ini harus dicabut!” tegas Sofyan.
Sofyan mengingatkan pemerintah, akibat pemberlakuan SKB 3 Menteri, permasalahan pertikaian antar anak bangsa terus terjadi karena SKB ditafsirkan oleh kelompok tertentu sebagai pembenaran untuk melakukan penindasan terhadap kelompok minoritas atau disebut tirani minoritas.
“Jika pemerintah tetap mempertahankan SKB 3 Menteri, kejadian di Banten dan Temanggung dikuatirkan bukanlah kejadian terakhir. Pemerintah harus melihat semuanya secara bijaksana,” pungkasnya. (jry)