Manado – Selain B W Lapian putra daerah Sulawesi Utara yang diberi penghargaan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Pemerintah Provinsi juga mengusulkan agar dua putra daerah Nyiur Melambai ini diharapkan bisa menjadi pahlawan nasional.
Kedua putra tersebut adalah Arnold Mononutu dan Bataga Santiago. Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Sulut, Dr Sumarsono, MDM, saat membuka Seminar Nasional Ketokohan Calon Pahlawan Nasional, pada Jumat, (6/11/2015), di salah satu Hotel di Manado.
Sumarsono, dalam awal sambutannya menilai seminar ini, adalah suatu apresiasi, dan hakekatnya bagaimana Negara hadir dalam menghargai keteladanan para tokoh atas karyanya.
“Dimana seperti diketahui, Provinsi Sulut saat ini punya delapan Pahlawan Nasional, jika tahun depan, oleh Kementerian Sosial RI, maka dua tokoh ini yakni Arnold Mononutu dan Bataga Santiago, diberi anugerah gelar, akan ada sepuluh pahlawan Nasional, di Bumi Nyiur Melambai tercinta” tandas Dirjen Otda Kemendagri RI ini.
Seminar Nasional ini nantinya akan mengkaji dan menelaah kiprah dan eksisitensi calon pahlawan Nasional yakni Arnold Mononutu dan Bataga Santiago.
Seminar ini dihadiri Sejarawan Nasional Prof Dr Nina H Lubis, MS, Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Sulut, Keluarga Besar A Monunutu dan Bataga Santiago, para Akademisi,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Forum Komunikasi Nusa Utara serta Pejabat Dari Kementerian Sosial RI,
Karena berdasarkan Undang2 Nomor 20 tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Maka yang dimaksud dengan Pahlawan Nasional adalah gelar yang yang diberikan kepada WNI atau seseorang yang berjuang melawan penjajah di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI, yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Nantinya seminar hasil seminar ini diteruskan ke dunia intelektual dan Menteri Sosial RI, sebagai bahan kajian dalam rangka pengusulan Calon Pahlawan Nasional kepada dua Tokoh tersebut.