Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah melakukan pertemuan dengan para perwakilan pengunjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Komite Rakyat beberapa waktu yang lalu di Kota Kotamobagu terkait aksi demo penolakan terhadap Pemprov karena dituding menghambat semangat pemekaran daerah Bolaang Mongondow menjadi satu daerah Provinsi bahkan sampai melakukan aksi pembakaran foto Dr Sinyo Harry Sarundajang.
Hal tersebut disampaikan Kebag Humas Setda Prov Sulut Jackson Ruaw saat jumpa pers dengan para wartawan akhir pekan lalu di bilangan Mega Mall. Dia menyatakan pertemuan Pemprov dengan para perwakilan pengunjuk rasa dilakukan dua kali di dua tempat yang berbeda, yaitu di Polres dan Universitas Dumoga Kotamobagu.
Pemprov sendiri menurut Ruaw diwakilkan oleh Kepala Kesbangpol Sulut Gun Lapadengan. dan dari pertemuan itu telah dibicarakan mengenai isu seputar keinginan besar masyarakat untuk melakukan pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR).
“Dari hasil pertemuan tersebut, para pemimpin dan Tokoh masyarakat menyatakan sebenarnya mereka tidak punya keinginan melakukan aksi demo apalagi sampai melakukan pembakaran foto Gubernur Sulut, namun ada oknum-oknum tertentu yang tiba-tiba menghadirkan foto Gubernur dan melakukan pembakaran. Pada dasarnya mereka hanya menuntut kejelasan proses dari pemekaran BMR,” terang Ruaw.