Christian Talumepa
Manado – Permintaan tambahan dana Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) kota Manado, yakni, sebesar Rp 4,5 Miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun 2015, dinilai sangat tidak masuk akal.
“Humas (Setda kota Manado) itu dia tidak raional,” tandas Christian Talumepa, Asisten III Sektretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sulawesi Utara (Sulut) kepada wartawan, belum lama ini.
Alasannya, karena di APBD induk, Rp 2,7 Miliar sekian, yang dilaksanakan dari Januari sampai September. Dari Rp 2,7 Miliar sekian masih ada sisa anggaran Rp 700 Juta.
Setelah timnya melakukan breakdown, Rp 2,7 Miliar sekian itu dibahagi 9 bulan berarti berarti penyerapan dana itu setiap bulan Rp 200 an Juta. Masih ada Rp 700 Juta, sementara sisa waktu pelaksanaan 1 bulan setengah hingga Desember.
“Kong dia (Humas Setda Kota Manado) mau minta lagi Rp 4,5 Miliar. Ini kan, mo maso penjara samua sampe deng tu media. So siap tu media mo dipanggil sebagai saksi? Makanya media harus hati-hati. Itulah ada tim dari kami untuk merasionalisasikan,” kata Talumepa.
Dijelaskannya, perhitungan tidak memenuhi permintaan Humas Setda kota Manado karena masih ada saldo Rp 700 Juta dan juga mempertimbangkan waktu pelaksanaan yang tinggal 1 bulan setengah.
Tetapi pada akhirnya, karena Humas (Setda kota Manado) beralasan, bilang mau bayar hutang, maka diberikan, dari permintaan Rp 4,5 Miliar jadi Rp 1 Miliar. Ditambah sisa Rp 700, maka jadi Rp 1,7 Miliar.
“Sangat rasional untuk satu bulan setengah,” kuncinya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak Pemkot Manado.