Manado – Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) berencana akan membangun kembali rute penerbangan Manado ke dua kota di Fhilipina, yakni General Santos dan Davao. Hal itu terungkap pada pertemuan Pemrov Sulut dengan pihak penerbangan Lion Air diruang WOC kantor Gubernur Sulut Kamis, (28/6).
“Pada waktu kunjungan kami di Philipina saat melakukan pertemuan di General Santos yang terungkap dari pengusaha disana bahwa ketika mereka harus ke Sulawesi Utara, dari Gen San kalau sebenarnya diatas, itu Sulawesi Utara so dapa lia, tapi akhirnya dia musti terbang dulu ke Manila, dari Manila Terbang dulu ke Singapura atau Jakarta baru di ke Manado. Artinya ini jarak dua Kota antara Manado (Indonesia) dan General Santos (Philipina) yang bisa ditempuh hanya dengan satu jam perjalanan, akhirnya harus ditempuh sekitar delapan jam kalau rutenya harus berputar,” ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Prov Sulut Ir Roy O Roring.
Diharapkan oleh pengusaha disana (Philipina) dan tentu oleh kita bahwa rute ini kembali menjadi rute reguler, nah untuk itu ada upaya-upaya dari kita untuk membangun kerjasama lagi yang sempat terhenti. Kita bersyukur dengan adanya kesiapan dari pihak Lion Air untuk melayani rute ini, untuk itu kerjasama yang sempat terhenti ini diharapkan kita bisa hidupkan kembali, jelas Roring.
ia berharap bahwa program kerjasama yang sempat terhenti ini, diprogramkan kembali oleh kita dan dari pihak Davao dan General Santos juga memprogramkan itu agar supaya terjadi timbal balik, yang nantinya rute Manado-Davao-Manado itu bisa memadai.
“Jadi antara kita dengan pemerintah Philipina, kita berharap ada komunikasi yang baik, Konjen kedua negara baik Konjen Philiphina di Manado dan Konjen Indonesia di Philipina berharap justru setiap minggu ada progres, ada kemajuan menyangkut kerjasama kita dengan pihak Philipina. Kerjasama kita dengan Philipina apalagi dibidang perikanan itu sangat penting, saat kita kesana mereka mengharapkan bahwa kerjasama ini tidak menjadi kompetitor, tetapi menjadi mitra karna konsumen ikan dibeberapa belahan dunia ini hanya dapat disuplai oleh kita (Indonesia-Philipina) dan hanya menutupi 10 persen, artinya torang tidak perlu bersaing memanfaatkan itu tetapi kalau boleh bersama, saya kira itu juga usulan yang baik,” ujarnya lagi.
Untuk itu ia mengajak masing-masing sektor baik Dinas, Badan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dibawah koordinasi oleh para Asisten II di Kabupaten/Kota manfaatkan hal ini agar supaya pihak travel dan pihak Lion ini bisa bergairah melayani rute ini. (jrp)