TOMOHON, beritamanado.com – Pemerintah Kota Tomohon melalui Badan Lingkungan Hidup menggelar sosialisasi pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (LB3) di aula lantai III kantor walikota, Selasa (17/11/2015).
Dalam sosialisasi ini, Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ronni Lumowa SSos MSi mengatakan, meningkatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Kota Tomohon menjadi salah satu sumber permasalahan meningkatnya produksi bahan berbahaya beracun dan limbah beracun.
Meningkatnya produksi B3 dan LB 3 dapat berpengaruh terhadap komponen lingkungan abiotik yang meliputi tanah, air, udara serta komponen biotik yaitu manusia, hewan, tumbuhan serta mikroorganisme lainnya. “Apabila penanganan hal di atas tidak sesuai dengan tata cara penyimpanan dan pengelolaan maka dapat mencemari lingkungan sehingga kerusakan lingkungan tidak dapat dihindari,” terang Lumowa.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan partisipasi serta keikutsertaan seluruh elemen baik masyarakat, pelaku usaha, pemerintah untuk peduli terhadap lingkungan dengan melakukan tata cara/penanganan bahan berbahaya beracun dan limbah beracun sesuai dengan tata cara dan mekanisme pengelolaan yang benar,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Tomohon Dra Lilly Solang MM dalam mengungkapkan sosialisasi ini untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan partisipasi serta keikutsertaan seluruh elemen baik masyarakat, pelaku usaha, pemerintah dan lain lain untuk peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan ini diikuti oleh unsur masyarakat, pemerhati lingkungan, pelaku usaha serta instansi/lembaga terkait dengan pemateri mewakili BLH Provinsi Sulut Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup dan PLB3 Sonny Runtuwene SE ME, perwakilan PT Sagraha Satya Sawahita Pengumpul dan Transportasi LB3 Noldy Tanio. (ray)