
Bitung, BeritaManado.com – Iven tahunan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2020 bakal tetap digelar Pemkot Bitung tahun ini.
Namun kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bitung, Audy Pangemanan, konsep pelaksanaan FPSL 2020 sangat berbeda jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi covid-19.
“Di masa pandemi ini, tentunya FPSL akan tetap diselenggarakan dengan format yang berbeda. Protokol kesehatan akan diterapkan, serta kegiatan on line dan offline pun disiapkan,” kata Audy, Jumat (09/10/2020).
Alasannya iven FPSL 2020 tetap digelar kata Audy, dikarenakan FPSL sudah masuk 100 calender of iven wonderful 2020 oleh Kementerian Pariwisata.
“Butuh perjuangan untuk bisa masuk dalam daftar itu, jadi sangat disayangkan jika tahun ini kita absen menggelar FPSL tapi tentu dengan konsep yang telah disesuaikan dengan protap kesehatan pencegahan covid-19,” katanya.
Selain itu kata dia, FPSL adalah iven yang menampilkan segala jenis kekayaan Kota Bitung seperti budaya dan keindahan alamnya.
“Malah boleh dikatakan FPSL adalah wadah untuk mempertahankan dan memperkenalkan segala jenis budaya yang ada di Kota Bitung ke generasi muda. Sehingga kita tetap komitmen untuk menggelar tahun ini dengan berbagai penyesuaian,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Bitung, Pingkan Kapoh menambahkan, iven FPSL 2020 resmi dibuka tanggal 10 Oktober yang bertepatan dengan HUT ke-30 Kota Bitung.
“Prosesi pembukaan FPSL 2020 pas kegiatan Paripurna HUT Kota secara virtual ditandai dengan sailing pass yang hanya melibatkan tiga kapal mengangkut pejabat Pemkot Bitung,” kata Pingkan.
Segala acara hiburan kata Pingkan, juga akan disiarkan secara virtual dan puncak acara FPSL 2020 tanggal 17 Oktober bakal digelar di GOR Duasudara.
“Yang hadir dalam acara puncak hanya diperbolehkan 200 orang, itupun harus melewati rapid test. Sedangkan warga dipersilakan menyaksikan lewat media sosial,” katanya.
Soal anggaran sendiri kata Pingkan, sumber dananya dari Kementerian Pariwisata mengingat FPSL 2020 sudah masuk 100 calender of iven wonderful 2020.
“Terus terang kita sempat kelabakan karena anggaran FPSL 2020 di APBD sudah digeser untuk penanganan covid-19, sedangkan dari kementerian tetap mengalokasikan anggaran. Dari hasil rembuk, maka kita sepakat untuk patungan mencari anggaran tambahan agar FPSL 2020 tetap jalan,” katanya.
Baik Audy dan Pingkan sepakat mengatakan jika konsep FPSL 2020 adalah memindahkan keramaian di jalan ke media sosial serta diharapkan dukungan dari semua lapisan masyarakat utuk mensukseskan iven itu kendati lewat virtual.
“Ini adalah iven kita bersama dan FPSL harus kita sukseskan bersama,” katanya.
(abinenobm)