Manado – Menyusul pernyataan pemerintah Kota (Pemkot) Manado melalui Kabag Humas, Soleman Montori yang meminta bukti dan data tertulis terkait pungutan liar(pungli) pada masa penerimaan siswa baru, ditanggapi tegas ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Manado, Jeverson Petonengan. Menurutnya, aksi yang digelar beberapa waktu lalu dengan sejumlah tuntutan, terutama penghapusan pungli di sekolah-sekolah bukan tanpa alasan dan bukti yang kuat.
“Kami KNPI Manado siap memberikan bukti dan data tertulis kepada Pemkot. Kami berharap pemerintah lebih pro aktif dan kreatif menyikapi semua persoalan pendidikan. KNPI tanpa di gaji memiliki data, kenapa pemerintah di biayai negara tak bisa dapat data,” tegas Jepeto sapaan akrab figur vokal ini.
Ditambahkannya, sesuai data dan bukti yang dimiliki KNPI, hampir seluruh siswa SMU/SMK di Manado saat ini diwajibkan membayar iuran komite, uang seragam, yang tentu saja memberatkan siswa. “Pungli yang ada di SMU/SMK dengan berbagai kedok sudah jadi rahasia umum. Kenapa harus menunggu data dari KNPI dulu baru bertindak. Pemerintah harusnya ketika menerima keluhan maupun laporan, segera menindaklanjuti kebenarannya, bukan menunggu data dan bukti dari pihak pelapor. Karena persoalan ini menyangkut masa depan generasi muda yang perlu mendapatkan perhatian khusus,” ujar Jepeto dengan nada tegasnya.(eka)