Bitung – Slogan menjaga dan melestarikan lingkungan yang selama ini selalu didengungkan jajaran Pemkot Bitung tak sejalan dengan kenyataan dilapangan.
Salah satu contoh adalah aktifitas pembuangan limbah tahu di Lingkungan Dua RT 1 ke Sungai Girian Bawah yang dilakukan puluhan unit industri rumah tangga pembuatan tahu dan tempe.
Ironinya, aksi pembuangan limbah tahu ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada tindakan nyata dari Pemkot untuk menghentikan aksi itu.
“Di lokasi itu ada bangunan IPAL Biogas tahu tapi sayang tak berfunsi, padahal tujuan pembangunan IPAL untuk mengolah limbah-limbah tahu,” kata salah satu anggota Pecinta Alam Kota Bitung, Wesly Tamasiro, Selasa (7/6/2016).
Wesly menilai, para pelaku usaha tahu dan tempe tak ada pilihan selain membuang limbah tahu ke aliran sungai. Mengingat fasilitas yang disiapkan Pemkot untuk mengumpulkan limbah hanya menjadi pajangan.
“Sosialisasi agar tak membuang limbah ke aliran sungai kemungkinan besar tak pernah dilakukan Pemkot, dan hanya diam tiap hari limbah itu menghiasi aliran Sungai Girian,” katanya.(abinenobm)