TAHUNA – Berbicara dunia parawisata khususnya di wilayah kepulauan sangihe tentu membuat kita akan bertanya dimana sebenarnya tempat- tempat wisata yang baik dan bagus serta bisa memberikan keuntungan bagi daerah terlebih masyarakat setempat.di bandingkan dengan daerah lain yang saat ini sedang berlomba- lomba dalam berpromosi tempat – tempat wisata yang ada di daerahnya.
Pantauan beritamanado tempat – tempat wisata di daerah Sangihe sangat memprihatinkan dari segi fasilitas penunjang bagi para wisatawan seperti infrastruktur di lokasi wisata pun sangat minim bahkan di beberapa tempat wisata tidak ada sama sekali.
Daerah kepulauan ini teryata memiliki kuarang lebih 200 titik tempat wisata, baik itu wisata budaya, maupun eko wisata yang di bagi dalam 5 klaster pengembangan wisata. Namun apa yang sebenarnya membuat parawisata sangihe tidak bisa berkembang seperti halnya di daerah lain ?. sedangkan tempat wisata di daerah sangihe ini sangat berbeda bahkan memiliki keungulan dan keunikan yang luar biasa dibandingkan dengan daerah lain, seperti Gunung api di bawah laut di Kawio yang memiliki ketinggian 3000 meter dari dasar laut, Burung Sampiri di Gunung Sahandarumang merupakan spesis langkah di dunia dan satu – satun hanya terdapat di daerah sangihe, Dan banyak tempat- tempat wisata lain.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Sangihe Drs Irklis Sombounaung, Senin (14/2), menuturkan faktor – faktor yang mengakibatkan tidak berkembangnya parawisata di sangihe. “ Memang banyak sekali titik wisata yang ada, namun banyak hal yang menjadi kendala saat ini tentu salah satunya adalah factor dana pengembangan yang sangat minim dan belum adanya pihak ketiga yang mau berivestasi. Berbicara masalah dana tentu itu sangat penting untuk melakukan pengembang dari segi promosi maupun pembangunan fasilitas penunjang lainya seperti infrastruktur, tapi mau diapakan untuk anggaran tahun 2011 ini, dinas kebudayaan dan parawisata tidak mendapat jatah pembangunan secara fisik maupun dana promosi dan iven, ”ujar Irklis.
Lanjut Sombounaung, pada bulan Februari tahun ini ada iven yang berskala Nasional yang pencanangan sejak tahun 2010 yaitu Pencanangan Tahun Wisata Sangihe “ The Dazzling Tourisme off Sangihe 2013” . yang dibagi menjadi 4 tahapan Tahun 2010 berskala daerah, tahun 2011 berskala Propinsi, Tahun 2012, berskala nasional dan puncaknya tahun 2013 berskala Internasional. Tapi tahun 2011 ini iven tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada anggaran.
Ini menjadi pekerjaan rumah ( PR) bahkan tanggung jawab bersama pemerintah daerah maupun Dewan perwakilan rakyat daerah sangihe dalam mengembangkan parawisata Sangihe kedepan, serta lebih bijaksana dalam menyusun bahkan menetapkan anggaran tahun 2012. Dan bagi pengusaha – pengusaha yang sudah sukses di luar daerah yang berasal dari daerah Nusa utara Khususnya Sangihe kiranya bisa berinvestasi di daerah sendiri, jangan seperti peribahasa mengatakan kacang lupa akan kulitnya. ( gun takalawangeng)
Daerah kepulauan ini teryata memiliki kuarang lebih 200 titik tempat wisata, baik itu wisata budaya, maupun eko wisata yang di bagi dalam 5 klaster pengembangan wisata. Namun apa yang sebenarnya membuat parawisata sangihe tidak bisa berkembang seperti halnya di daerah lain ?. sedangkan tempat wisata di daerah sangihe ini sangat berbeda bahkan memiliki keungulan dan keunikan yang luar biasa dibandingkan dengan daerah lain, seperti Gunung api di bawah laut di Kawio yang memiliki ketinggian 3000 meter dari dasar laut, Burung Sampiri di Gunung Sahandarumang merupakan spesis langkah di dunia dan satu – satun hanya terdapat di daerah sangihe, Dan banyak tempat- tempat wisata lain.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Sangihe Drs Irklis Sombounaung, Senin (14/2), menuturkan faktor – faktor yang mengakibatkan tidak berkembangnya parawisata di sangihe. “ Memang banyak sekali titik wisata yang ada, namun banyak hal yang menjadi kendala saat ini tentu salah satunya adalah factor dana pengembangan yang sangat minim dan belum adanya pihak ketiga yang mau berivestasi. Berbicara masalah dana tentu itu sangat penting untuk melakukan pengembang dari segi promosi maupun pembangunan fasilitas penunjang lainya seperti infrastruktur, tapi mau diapakan untuk anggaran tahun 2011 ini, dinas kebudayaan dan parawisata tidak mendapat jatah pembangunan secara fisik maupun dana promosi dan iven, ”ujar Irklis.
Lanjut Sombounaung, pada bulan Februari tahun ini ada iven yang berskala Nasional yang pencanangan sejak tahun 2010 yaitu Pencanangan Tahun Wisata Sangihe “ The Dazzling Tourisme off Sangihe 2013” . yang dibagi menjadi 4 tahapan Tahun 2010 berskala daerah, tahun 2011 berskala Propinsi, Tahun 2012, berskala nasional dan puncaknya tahun 2013 berskala Internasional. Tapi tahun 2011 ini iven tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada anggaran.
Ini menjadi pekerjaan rumah ( PR) bahkan tanggung jawab bersama pemerintah daerah maupun Dewan perwakilan rakyat daerah sangihe dalam mengembangkan parawisata Sangihe kedepan, serta lebih bijaksana dalam menyusun bahkan menetapkan anggaran tahun 2012. Dan bagi pengusaha – pengusaha yang sudah sukses di luar daerah yang berasal dari daerah Nusa utara Khususnya Sangihe kiranya bisa berinvestasi di daerah sendiri, jangan seperti peribahasa mengatakan kacang lupa akan kulitnya. ( gun takalawangeng)