Ratahan – Mencermati kritikan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diduga mengabaikan atau lambat dalam proses pemberian bantuan sosial bagi masyarakat, Kepala Dinas Sosial Mitra Frangky Wowor membantahnya.
Menurutnya, Bantuan Sosial dari pemerintah sudah jalan dan jelas peruntukkannya, yaitu bagi masyarakat miskin yang terdampak Virus Corona (COVID-19).
“Jumlah data miskin di Kabupaten Mitra sebanyak 12,541 Kepala Keluarga (KK) sesuai data BDT (Basis Data Terpadu) Kesejahteraan Sosial. Hingga saat ini dua Bantuan Sosial telah direalisasikan, yaitu Program sembako dan PKH (Program Keluarga Harapan),” ungkap Frangky Wowor, Rabu (22/4/2020).
Dijelaskannya, bulan Maret dan April sebanyak 8.650 KK sudah menerima bansos sembako yang diambil langsung oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat) melalui e-Warong yang ditunjuk oleh Dinas Sosial, bahkan jumlah bantuan yang diterima Rp.200 ribu per bulan untuk setiap KK.
Selain itu ada juga KPM penerima PKH dan Kategori bantuan ini juga mengalami kenaikan jumlah uang dan telah direalisasikan pada bulan Maret dan April karena dampak COVID-19.
KPM Penerima PKH berjumlah 4.787 sehingga tidaklah mungkin bantuan sosial belum dirasakan oleh masyarakat, bahkan hampir seluruh masyarakat miskin yang terdampak COVID-19 telah disentuh oleh pemerintah.
“Saat ini pemerintah juga akan memberikan Bantuan langsung Tunai (BLT) sebesar 600 ribu per bulan selama 3 bulan ke depan dan akan diberikan bagi sekira 5000 KPM yang ada di Kabupaten Mitra,” tandasnya.
Sementara itu, pemerintah saat ini sudah menyiapkan sekira 1.105 ton untuk bantuan sosial Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Lanjut untuk CBP ini masih akan ditambah sekira 400 ton sehingga bantuan akan menjadi 1.505 ton.
“Untuk CBP memang belum saatnya dibagikan karena kami masih mengumpulkan data masyarakat yang terdampak dan data ini akan dikaji, diverifikasi, dan divalidasi agar tidak double penerima. Setelah itu baru akan disalurkan,” tukasnya.
Dirinya menambahkan bahwa alasan lain ini kenapa bantuan CBP belum mendesak disalurkan karena hampir seluruh masyarakat miskin yang terdampak telah tersentuh dua bantuan sosial, yakni sembako dan PKH.
“Masyarakat kami harapkan lebih mengerti situasi saat ini karena jika melihat perkembangan yang ada, kemungkinan besar pemerintah akan memperpanjang siaga Bencana Non Alam ini. Ini juga yang menjadi pertimbangan pemerintah daerah kenapa belum saatnya cadangan beras dibagikan,” pungkas Frangky Wowor.
Adapun sejauh ini diperkirakan kurang lebih 18 ribu kepala keluarga dengan jumlah jiwa kurang lebih 60 ribu jiwa akan menerima bantuan CBP yang telah disediakan.
(***/Jenly Wenur)