Tatapaan—Pemkab Minsel, ternyata sangat serius untuk menyediakan lahan dalam rangka Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP). Pasalnya, sebelumnya diusulkan Pemkab Minsel langsung kapada Menteri Perhubungan (Dirjen Kelautan, red) adalah SMK Kelautan Bahari. Namun, dari pertimbangan diatas, disetujui BP2IP. Dan Desa Paslaten Kecamatan Tatapaan yang menjadi tujuan untuk mendapatkan lahan tersebut.
Kabag Administrasi Pemerintahan Umum Setdakab Minsel, Ferry Lombogia, SSos menyebut, kalau Pemkab sangat serius dengan pembangunan BP2IP. ‘’Melalui hal diatas, Bupati Christiany E Paruntu langsung mengeluarkan SK pembentukan Panitia Pengadaan Lahan dan Tim Penilai Harga,’’ ujar Lombogia.
Kata Lombogia, bahwa baik panitia maupun tim telah beberapa kali melaksanakan peremuan. Dalam pertemuannya, pertama-tama membicarakan soal lahan BP2IP di Desa Paslaten-Tatapaan. Bahwa, keseriusan Pemkab Minsel atas rencana pembangunan BP2IP tersebut mendapat dukungan dari masyarakat Minsel secara umum. Termasuk diantaranya, Bupati Tetty Paruntu yang sebelumnya telah meloby bersama Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Jimmy Tamon, SE di Jakarta awal Februari lalu.
‘’Dan kini, pertemuan Panitia Pengadaan Lahan dan Tim Penilai Harga pertama-tama membicarakan soal lahannya apakah ada. Dan ternyata, lahan sekitar 20 hektar itu berada di Desa Paslaten Kecamatan Tatapaan. Ada sekitar 14 kepemilikan lahan yang sedang kami nego. Namun demikian, para pemilik lahan menawarkan Rp 10.000/meter. Tetapi, sesuai Nilai Jual Harga Objek (NJOP), Rp 2.450/meter,’’ jelasnya.
Menurut Lombogia lagi, bahwa keseriusan Pemkab Minsel sangat mendasar. Bahkan, Pemkab tak ada dasar untuk kenaikan sesuai permintaan. Artinya, sesuai aturan standar 15 persen dari NJOP (khusus tanah). Belum lagi, harga tanaman. Tanaman produktif dan tak produktif juga berbeda. Maka dari itu, diharapkan ada timbal balik dari pemilik lahan untuk memberikannya.
‘’Sebab ingat, apabila Pemkab Minsel tak mendapatkan lahannya. Maka, pemerintah pusat akan memindahkan ke daerah lain. Dengan harapan melalui pertemuan panitia dan tim tak akan keluar dari Desa Paslaten-Tatapaan,’’ pungkas Lombogia yang juga anggota panitia dan tim tersebut. (and)