Tondano – Sekolah Dasar berlabel SD Inpres saat ini sepertinya tidak lagi diminati para orangtua untuk menyekolahkan anaknya. Ini terbukti dari beberapa lokasi sekolah yang jumlah muridnya bahkan tidak sampi 50 orang secara keseluruhan. Hal ini mengundang keprihatinan sejumlah kalangan, termasuk dari wakil rakyat.
Ketua Komisi 3 Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Aldy Simbar mengatakan bahwa situasi seperti itu perlu mendapat perhatian pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minahasa. Biar bagaimanapun sekolah yang dikembangkan pada masa kepemimpinan mantan Presiden RI Soeharto sudah banyak melahirkan pemimpin.
Sementara Kepala Dikpora Minahasa Jemmy Maramis mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan sekolah (SD Inpres) yang jumlah muridnya hampir tidak memenui syarat lagi. Dengan demikian baru bisa ditentukan langkah apa yang akan diambil pemerintah.
“Dikpora akan menyikapi situasi tersebut. Mudah – mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita suda bisa merumuskan langkah – langkah apa akan diambil untuk mendorong minat orangtua untuk menyekolahkan anak mereka di SD Inpres, paling tidak mulai tahun ajaran baru yaitu 2014 – 2015,” kata Maramis. (Frangki Wullur)