Langowan, BeritaManado.com — Perayaan Misa Kamis Putih bagi umat Katolik Paroki St. Petrus Langowan menjadi momentum untuk merefleksikan keteladanan dan ketaatan Yesus kepada kehendak Allah.
Demikian diungkapkan sejumlah umat Pusat Paroki St. Petrus Langowan, usai mengikuti Misa Kamis Putih, Kamis (6/4/2023) malam.
Dikatakan salah satu tokoh umat Adri Wurangian kepada BeritaManado.com, keseluruhan hidup Yesus adalah contoh yang harus diikuti oleh setiap umat Katolik.
Mulai dari kelahirannya di kandang Betlehem hingga kematiqn-Nya di kayu salib, semuanya hendaklah menjadi teladan dan inspirasi.
“Kita tidak harus mati seperti Yesus di kayu salib. Akan tetapi kita perlu menghidupkan semangat pengorbanan Yesus itu dalam kehidupan sehari-hari yang diselaraskan pada tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun 2023,” ungkap Adri Wurangian.
Pemeran tokoh Yesus pada beberapa edisi jalan salib hidup dalam memperingati Jumat Agung ini menuturkan bahwa untuk tahun 2023 ini, umat Katolik diajak untuk melakukan pertobatan terhadap sikap dan ketidakpedulian terhadap kondisi lingkungan.
“Dalam hal ini Gereja Katolik mengambil tema lingkungan, sebagai sikap untuk terlibat langsung dengan berbagai kalangan untuk mengupayakan. Itulah sebabnya kita diajak untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar kita’ ungkapnya.
Demikian juga diungkapkan salah satu peserta yang ikut dalam pembasuhan kaki Richo Rorong.
“Sebagai manusia biasa, tentu kita semua harus banyak belajar dari sosok Yesus tersebut dan salah satunya melalui upacara pembasuhan kaki,” katanya.
Pada hari Kamis Putih juga umat Katolik diberi kesempatan untuk melakukan berdoa di depan sakramen secara berkelompok.
(Frangki Wullur)