*Menjadi Pusat Olahraga Terbesar di Indonesia Timur.

Manado – Meski menghadapi beberapa permasalahan terutama minimnya anggaran bagi para atlit untuk berlaga di PON Riau yang tinggal beberapa hari lagi dimulai, namun Pemprov Sulut telah memiliki proyeksi pengembangan olahraga kedepan. Desain pembangunan Sport Centre di lahan eks Balitka di Kecamatan Mapanget dipresentasikan Kadispora Steven Liow kepada DPRD Sulut.
“Apapun hasilnya di PON nanti, pak gubernur meminta kita harus melakukan evaluasi, dan kajian pertama yang diterima di Kemenpora adalah cabang bulutangkis melalui pembangunan pusat pelatihan pelajar (PPLP) khusus bulutangkis. Ada tiga cabang yang menjadi unggulan Sulut yaitu bridge, bulutangkis dan sepakbola,” tutur Liow sambil menambahkan cabang berkuda, pencak silat, anggar, tinju dan atletik sebagai pendukung utama.
Pembangunan Sport Centre di Mapanget menurut Liow akan menelan anggaran Rp 1,7 triliun dari APBN dan APBD. “Jadi diharapkan Sport Centre ini selesai lima hingga tujuh tahun kedepan. Bukan hanya pusat olahraga daerah namun Sport Centre ini diharapkan menjadi pusat olahraga terbesar di Indonesia timur. Anggarannya dari APBD untuk infrastruktur jalan, sementara untuk bangunan dari APBN Kemenpora dan Menkokesra,” tukasnya.
Lanjut Liow, selain Sport Centre yang diusahakan pembangunannya dimulai tahun 2013, juga akan dibangun gelanggang pemuda, dan youth centre di Desa Pandu. “Di youth centre ini akan menjadi sarana pemuda lintas agama di Sulut berkreasi,” pungkas mantan Kadis Capil Manado ini. (jerry)