Bitung – Aksi pembalakan serta perburuan satwa di wilayah Cagar Alam (CA) Duasudara Kecamatan Ranowulu rupanya masih terus terjadi.
Fakta itu ditemukan patroli gabungan yang dilalukan Lembaga Konservasi Kelurahan Danowudu, Kader Konservasi BKSDA, EPASS, Polhut, Lurah dan masyarakat Kelurahan Damowudu, Sabtu (06/07/2019).
Menurut salah satu warga yang ikut dalam patroli itu, Vico Siby, tujuan patroli gabungan dilakukan untuk mengecek serta mendata tapal batas CA Duasudara.
“Namun apa yang kami temukan sangat mengejutkan karena rupanya aksi pembalakan masih terjadi di kawasan CA Duasudara serta perangkap satwa yang ada dimana-mana,” kata Vico, Minggu (07/07/2019).
Ironinya kata Vico, lokasi pembalakan yang mereka temukan masih tergolong baru atau belum lama ada aktivitas penebangan pohon dilakukan kemudian diolah menjadi bahan bangunan.
“Begitu juga dengan perangkap, dari amatan belum cukup sebulan perangkap-perangkap itu di pasang dan ini mengancam satwa di CA Duasudara,” katanya.
Fakta lainnya yang mereka temukan kata dia, beton tapal batas ada di wilayah perkebunan masyarakat dan itu sangat mengejutkan.
“Loginya, masih ada jarak antara kawasan CA Duasudara dengan lahan perkebunan, tapi yang kami temukan tapal batas ada di wilayah perkebunan dan ini harus segera ditindaklanjuti agar aktifitas berkebun tidak mengancam luasan CA Duasudara,” katanya.
Dirinya berharap, masyarakat di sekitar wilayah CA Duasudara ikut ambil bagian dalam menjaga kawasan hutan dengan ikut melakukan pengawasan aktifitas pembalakan, perburuan dan penambahan lahan kebun.
“Instansi terkait juga harus ada tindakan nyata untuk mencegah aksi pembalakan, perburuan dan pembukaan lahan kebun di kawasan CA Duasudara,” katanya.
(abinenobm)