
Bitung – Aksi pemadaman lampu sepihak yang terus dilakoni PLN di Kota Bitung rupanya berimbas juga pada dunia pendidikan. Buktinya, sistem pembelajaran menggunakan kurikulum 13 tak maksimal diterapkan di tiap sekolah karena listrik yang padam setiap hari.
“Korikulum 13 menuntut penggunaan audio visual seperti proyektor slide dan komputer serta alat elektronik lainnya, tapi pada jam belajar PLN selalu melakukan pemadaman,” kata Kepala SMA Negeri Dua Kota Bitung, Julius Ondang beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, kata Ondang, akibat pemadaman lampu tanpa pemberitahuan sebelumnya mengakibatkan alat-alat penunjang pembelajaran yang menggunakan listrik kebanyakan dalam kondisi rusak.
“Komputer dan proyektor yang kami miliki sudah banyak yang rusak akibat pemadaman lampu mendadak tanpa informasi,” katanya.
Ondang mengatakan, sekolah telah memiliki genset tapi sayang kapasitanya terbatas sehingga tak bisa digunakan untuk aktivitas belajar mengajar selain urusan adminisyrasi sekolah.
“Entah sampai kapan PLN terus melakukan pemadaman seperti ini,” katanya.(abinenobm)