Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Kapolda Sulut Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto saat memantau renovasi di BPU Al Hidayah.
Minut, BeritaManado.com – Gerak cepat dilakukan jajaran Polres Minahasa Utara dan Kodim 1310/Bitung-Minut dalam menangkap oknum-oknum perusak Balai Pertemuan Umum (BPU) Al Hidayah Perumahan Agape Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Rabu (29/1/2020) malam.
Sampai saat ini sedikitnya sudah 11 orang diperiksa dan 3 diantaranya ditahan, karena diduga menjadi pelaku perusakan.
Ke-3 terduga pelaku berinisial D (41), C (27) dan N (47).
Aparat juga memburu oknum-oknum penyebar berita bohong (hoax) yang diduga ingin memecah bela kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara.
Hal itu ditegaskan pula Gubernur Sulut Olly Dondokambey ketika mengunjungi langsung renovasi BPU Al Hidayah, Sabtu (1/2/2020) siang, bersama Kapolda Sulut Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto dan Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang MM M.Tr (Han).
“Saya minta Pak Kapolda tangkap semua yang ingin memicuh konflik di Sulut, merusak persatuan daerah kita,” ujar Gubernur Olly Dondokambey.
Dikatakan Gubernur Olly, semua masyarakat memiliki hak untuk beribadah dan beragama.
“Sulut adalah laboratorium kerukunan. Kita menjadi contoh di tingkat nasional. Yang salah ditangkap. Salah satu contoh di Agape ini, pada malam kejadian, pagi harinya langsung ada penindakan,” pesan Olly.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Bela Rakyat (Gebrak) Minut William Luntungan meminta, agar keadilan beragama yang terjadi di Sulut bisa berlaku di daerah lainnya.
Luntungan juga mendesak kepolisian untuk menangkap oknum-oknum yang memanas-manasi situasi konflik di Desa Tumaluntung.
“Apalagi yang posting-posting (unggahan di media sosial, red) ujaran kebencian berdasarkan berita bohong, aparat penegak hukum harus bentuk tim untuk tangkap mereka biar keadilan kelihatan adil. Juga pejabat atau tokoh masyarakat yang memposting ujaran kebencian tanpa data akurat harus diproses hukum,” kata Luntungan.
Ketua Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Sulut Howard Marius berharap, aparat juga berlaku adil saat mengusut peristiwa perusakan rumah gereja di daerah lainnya di luar Sulut.
“GMBI siap mengajak komunitas-komunitas binaan GMBI, MBC (Minawerot Brotherhood Community), Persatuan Generasi Muda Kecamatan Dimembe untuk kita sama-sama mendeklarasikan Minut aman dan damai,” kata Howard.
Anggota DPRD Minut Sarhan Antili juga turut menyatakan sikap menolak aksi kekerasan merusak tempat ibadah atas nama agama apapun di tanah air.
“Jika kita jujur, rumah ibadah kita atau umat lain yang dirusak, teriakan suara kita harus sama keras volumennya. Membumikan nilai-nilai Pancasila dan jiwa toleransi itu lebih penting dari sekedar perdamaian di atas kertas. Dan masalah Minut harus diselesaikan oleh kita orang Minut. Jangan biarkan orang luar masuk yang hanya akan lebih memperkeruh suasana kebersamaan kita di Minut,” pesan Sarhan.
(Finda Muhtar)
Baca Juga:
Warga Perum Agape Tumaluntung Sepakati 8 Poin Deklarasi Damai
BERITA FOTO: Polres dan Kodim Kerja Bakti Bersihkan Balai Pertemuan Al Hidayah yang Rusak
Gubernur Olly Dondokambey Pantau Langsung BPU Al Hidayah