AMURANG– Meski Pemerintah Kabupaten Minsel terus berusaha melakukan kebersihan khususnya Kota Amurang untuk meraih Adipura tahun 2012. Tetapi, ternyata masih banyak lokasi yang menjadi tempat pembuangan sampah (TPS). Sebagai bukti, pekuburan Ranoiapo yang ada di Kelurahan Ranoiapo sudah lama menjadi TPS ‘siluman’.
Dari pantauan beritamanado, pekuburan Ranoiapo nyaris jadi TPS siluman. Masyarakat yang tinggal di seputaran pekuburan lebih memilih membuang di kuburan. Ketimbang harus menyimpan dalam kantong untuk selanjutnya diangkut mobil sampah yang ada. Lantas, kondisi diatas apakah akan diselesaikan dengan baik.
”Pokoknya lokasi sungai dan sepanjang kuburan yang ada di kelurahan tersebut dihiasi dengan kotoran sampah. Saya juga bingung dengan apa yang terjadi di Amurang. Program Adipura untuk kota sedang Amurang sudah digalakan sejak tahun 2010. Namun, kesadaran belum berjalan dengan baik,’’ kata Frits Lasut.
Menurutnya, sekarang Minsel ada Kantor Pengelolah Kebersihan dan Pertamanan, hanya saja dirinya bertanya-tanya sejauh mana mereka melakukan tugas seperti mengangkut sampah di pekuburan Ranoiapo.
‘’Jadi, untuk membersihkan kota Amurang dari sampah tak hanya jalan raya, pasar, puskesmas dan lainnya. Tetapi, pekuburan juga harus. Ditambah lagi, pekuburan berada di pusat kota. Maka hal ini harus dan jangan dibiarkan,’’ tegas Lasut.
Kepala Kantor Pengelolah Kebersihan dan Pertamanan Minsel Ir Handry Novy Pusung dikonfirmasikan mengatakan mengenai sampah yang ada di kuburan dan sungai Ranoiapo hal itu adalah kewenangan kecamatan dan kelurahan. ‘’Sementara tugas instansinya mengangkut sampah yang sudah ada di badan jalan. Jika lokasi kuburan dan sungai dijadikan PTS siluman harus dikoordinasi dengan kecamatan atau kelurahan,” kata Pusung. (and)