Manado – Sejumlah komunitas masyarakat selain partai politik (parpol) yang selama ini berjuang menolak pilkada oleh DPRD disinyalir tidak tulus.
Mereka yang selama ini berjuang seperti lembaga survei, pengamat politik, ahli-ahli hukum, pengacara, pers, LSM, ormas, pengusaha dan kepala-kepala daerah sesunggguhnya bukan mengatasnamakan demokrasi dan kedaulatan rakyat, tapi atas kepentingan masing-masing.
Dijelaskan pengamat politik Dr Ferry Daud Liando, komunitas masyarakat di lembaga survei tidak pasrah kalau mereka kehilangan proyek dalam melaksanakan survei-survei politik karena selama ini setiap menjelang pemilukada, lembaga ini menjadi incaran para kandidat dalam pemetaan politik.
“Teman-teman akademisi akan kehilangan kesempatan sebagai konsultan-konsultan politik. Teman-teman LSM dan ormas tidak ada lagi berkesempatan sebagai vote getters oleh para kandidat tertentu,” tutur Ferry Liando kepada BeritaManado.com, Minggu (28/9/2014).
Tambahnya, pilkada oleh DPRD akan menghilangkan kesempatan pengusaha membiayai calon yang kemudian jika menang akan menguasai proyek-proyek dan sumber daya alam.
Pengusaha percetakan juga akan kehilangan bisnis percetakan.
“Banyak kepala daerah yang menolak pemilihan oleh DPRD, karena sesungguhnya pilkada langsung menguntungkan mereka. Kompetisi pilkada akan menguntungkan incumbent karena mereka menang dari aspek popularitas, jaringan dan bisa memanfaatkan PNS dan perangkat desa sebagai vote getters atau mobilisator.
Banyak elit juga lebih gampang mempengaruhi masyarakat lewat uang atau hadiah lain. Jika pemilihan oleh DPRD, maka kesempatan itu tidak ada,” tegasnya.
Namun Pilkada oleh DPRD tukas akademisi Unsrat ini belum tentu akan melahirkan kepala daerah berkualitas jika pilihan didasarkan pada kepentingan pribadi, bukan kepentingan banyak orang.
“Pilkada berkualitas bukan ditentukan oleh mekanisme, apakah langsung atau tidak langsung, tetapi ditentukan oleh sistem rekruitmen elit politik oleh parpol. Jika elit-elit hasil rekruitmen parpol baik, maka mekanisme apapun yang dipilih tetap akan melahirkan kepala daerah yang baik,” pungkasnya. (jerrypalohoon)