Manado, BeritaManado.com – Rajawali Corpora, Archi Indonesia dan PT Meares Soputan Mining (MSM) / PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) peduli terhadap korban bencana yang terjadi di Kota Manado, akhir pekan lalu.
Perusahaan di bidang tambang yang beroperasi di Toka Tindung, Minahasa Utara itu, tak main-main dalam memberikan bantuan.
Bantuan yang diberikan seperti bahan natura dengan total nominal mencapai ratusan juta rupiah.
Bantuan diserahkan melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, diterima Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Provinsi (Sekprov) John Palandung, Senin (18/12) di Kantor Gubernur.
“Selama ini PT MSM dan PT TTN, sudah sering bekerja sama dengan Pemprov terkait dengan kegiatan penanggulangan bencana, lewat CSR dan lain-lain. Pada kesempatan ini, kami memberikan bantuan berupa bahan-bahan natura, sebagian besar makanan, susu, selimut, pampers dan lain-lain,” ungkap Edgar Affandy, Corporate Secretary and Government Archi Indonesia (Induk perusahaan PT MSM dan PT TTN) usai penyerahan bantuan.
Edgar Affandy didampingi Jacob Tumundo, manager External Relation dan Hery Inyo Rumondor, Communication & PR PT MSM/PT TTN itu mengharapkan, bantuan tersebut dapat tepat sasaran dan langsung diberikan ke korban bencana.
“Kami berharap, bantuan ini dapat meringankan sedikit beban para korban bencana,” ujarnya seraya menambahkan, PT MSM dan PT TTN senantiasa akan tetap merespons jika terjadi bencana di Sulut.
Bantuan bukan hanya berupa natura, tapi juga tenaga. Pihaknya berjanji akan terus berkoordinasi demgan Pemprov Sulut terkait hal ini.
Palandung yang menerima bantuan tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada PT MSM yang bergerak cepat dalam membantu pihak yang mengalami bencana.
Dirinya berharap bantuan mengalir tak hanya dari pihak swasta saja.
“Bantuan memang sudah datang dari BUMN, BUMD dan lain-lain, mudah-mudahan banyak lagi bantuan yang diberikan,” ucapnya.
Khusus untuk Satuan Perangkat Daerah (SKPD), katanya telah diinstruksikan Gubernur Olly Dondokambey untuk melakukan bantuan.
“Walaupun pak gub lagi keluar daerah, tapi beliau tetap memantau bencana di Sulut,” ujar Palandung.
(***/rds)