Manado, BeritaManado.com – Lembaga Advokasi Mahasiswa (LAM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado melakukan advokasi kepada anak terlantar dan putus sekolah di daerah Kota Manado.
Kepada BeritaManado.com, Ketua Umum (Ketum) LAM Gloria Pandeiroot mengatakan LAM Fakultas Hukum Unsrat melalui pengurus membentuk beberapa tim advokasi, salah satunya yakni tim advokasi anak terlantar dan putus sekolah.
“Tim ini dibentuk dengan tujuan untuk mencari anak-anak yang membutuhkan, dalam hal ini jika masih ada anak-anak yang tidak memiliki tempat tinggal dan putus sekolah untuk diedukasi serta difasilitasi,” kata Gloria Pandeiroot, Kamis (17/12/2020).
Lebih lanjut, Gloria Pandeiroot menjelaskan tim juga telah melakukan observasi dan menemukan beberapa anak putus sekolah yang berada di daerah TPA Sumompo.
“Berdasarkan hasil observasi, kami membuat kajian juga menyerahkan sekaligus berkonsultasi dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat kota Manado, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Manado serta bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri kota Manado,'” ujar Glo sapaan akrab Gloria Pandeiroot.
Glo melanjutkan, akar pendidikan memang pahit tetapi buahnya lebih pahit, jika dimakan sendiri artinya ilmu yang didapatkan di kampus dan organisasi akan menjadi percuma jika tidak memberikan dampak perubahan yang signifikan untuk masyarakat.
“Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi disebutkan bahwa pengabdian kepada masayarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat serta mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelas wanita cantik ini.
Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi LAM Hizkia Nelisen menambahkan kegiatan tim advokasi anak terlantar dan putus sekolah yakni memberikan edukasi bagi anak-anak terlantar dan putus sekolah di Manado.
“Bukan hanya mengedukasi tetapi tim advokasi juga memfasilitasi anak-anak tersebut agar bisa mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dan juga Kartu Indonesia Sehat dari Pemerintah,” ungkap Hizkia Nelisen.
Hizkia Nelisen juga menuturkan, sebanyak dua kali setiap minggunya tim memberikan edukasi atau mengajar membaca, Menulis dan berhitung kepada anak-anak putus sekolah di daerah TPA Sumompo, serta tim juga telah membantu agar anak-anak ini bisa mengikuti ujian paket A dan B di PKBM Tuminting.
“Sejauh ini sudah ada beberapa anak yang mengikuti Ujian Paket A. Kedepannya, Tim masih akan terus melakukan edukasi sambil mencari informasi tentang anak-anak terlantar dan putus sekolah di Manado,” tandasnya.
(Rei Rumlus)