Bitung – Puluhan pedagang Pasar Pinasungkulan Sagerat yang menggelar aksi bakar ban di lokasi pasar, Selasa (3/6/2014) mengaku kecewa Wakil Walikota Bitung, Max Lomban tak jadi hadir untuk mendengar keluhan mereka.
Padahal para pedagang mengaku sangat ingin bertemu dengan Lomban dan menyampaikan langsung apa yang selama ini mereka alami pasca direlokasi dari Pasar Girian. Namun sayang, harapan para pedagang itu pupus karena Lomban hanya mengutus Dinas Pasar Kota Bitung, Arnold Karamoy untuk menemui para pedagang.
“Kami ingin Pak Wakil Walikota melihat langsung apa yang kami lakukan sebagai bentuk protes dan kekecawaan kami atas tidak konsistennya Pemkot menjalankan apa yang selama ini telah disepakati,” kata salah satu perwakilan pedagang Pasar Sagerat, Vence Barauntu.
Barauntu bersama puluhan pedagang awalnya mengaku sedikit mendapat angin segar ketika mendapat kabar jika Lomban akan datang menemui mereka dilokasi tersebut. Namun hingga sore hari, Lomban tak kunjung datang dan hanya mengutus Karamoy untuk berdialog dengan para pedagang.
“Katanya Pak Wakil Walikota tak enak badan makanya urung datang,” katanya.
Dari hasil pembicaraan dengan Karamoy, Barauntu mengaku Pemkot meminta waktu kepada para pedagang Pasar Sagerat untuk merealisasikan penertiban pedagang yang berjualan di dua lokasi pasar, yakni Pasar Sagerat dan Pasar Girian. Dan Karamoy berjanji, saat ini Pemkot sementara mempersiapkan diri untuk menjalankan salah satu poin kesepakatan tersebut.
Sementara itu, setelah mendapat penjelasan dari Karamoy, para pedagang kemudian membubarkan diri dan menunggu janji Pemkot tersebut. Dan jika janji itu tak dijalankan, maka pedagang mengancam akan kembali menggelar aksi lebih besar hingga apa yang telah disepakati bersama dilaksanakan.(abinenobm)