Bitung – Puluhan pemuda dari berbagai organisasi pecinta alam di Kota Bitung menggelar upacara bendera peringatan HUT ke-72 RI, Kamis (17/08/2017).
Upacara itu digelar di DAS Girian atau bahasa lokal Kuala Girian yang dihadiri Kepala BPBD Pemkot Bitung, Franky Ladi dan Ayub Yudi Sengke.
Tak kalah dengan upacara resmi yang digelar Pemkot Bitung di Stadion Duasudara, upacara di Kuala Girian ini juga dilengkapi dengan inspektur upacara, komandan upacara, pengibar bendera, pembaca teks proklamasi, Pancasila, UUD 1945 dan tak ketinggalan pembaca Kode Etik Pecinta Alam.
Menurut ketua panitia, Wesly Tamasiro, upacara di Kuala Girian sudah tahun kedua digelar. Selain untuk peringatan HUT RI, juga untuk mengajak kesadaran masyarakat menjaga kebersihan sungai.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, slogan Sungai Bukan Tempat Sampah masih menjadi gaung dalam mengajak kepedulian masyarakat terhadap menjaga aliran sungai,” kata Wesly.
Wesly mengatakan, peran Kuala Girian terhadap perekonomian warga Kota Bitung sangat besar karena banyak orang tua berhasil menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjani dari hasil mencari nafkah di sungai.
“Namun seiring dengan pesatnya perkembangan, keberadaan Kuala Girian terancam dengan aktivitas galian C dan menjadi lokasi pembuangan sampah rumah tangga,” katanya.
Untuk itu, Wesly berharap lewat upacara bendera yang rutin digelar setiap tahun bisa mengembalikan kelestarian Kuala Girian serta partisipasi warga dalam merawat DAS Girian.
“Jika sungai bersih maka otomatis laut juta akan bersih karena semua sampah yang hanyut akan berakhir di laut yakni Selat Lembeh,” katanya.
Adapun sejumlah organisasi pecinta alam Kota Bitung yang menggagas kegiatan itu adalah MPA Aesthetica, KMPA Tansa, KPA Tishan, KPA Kinglobster, KPA Tulap dan KPA Kansas.(abinenobm)