Manado, BeritaManado.com — Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut, Pdt Lucky Rumopa, memberikan kritik kepada Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Manado.
Sorotan diberikan Pdt Lucky Rumopa karena pemberian insentif rohaniawan yang terkesan pilih kasih.
Menurut Pdt Lucky, sangat tidak masuk akal jika insentif tokoh agama ditentukan dengan syarat yang mengada-ada.
“Ada yang tidak dapat, karena persoalan absen. Itu kebijakan apa? Rohaniawan ini tugasnya beragam, kalo tidak hadir mungkin karena ada pekerjaan khusus untuk umat yang tidak bisa ditinggalkan,” tegas Lucky, Rabu (18/10/2023).
Atas kondisi itu, Lucky mengecam kebijakan yang dibuat BKSAUA dan Kesrah Manado tersebut.
Menurut Lucky, tindakan tersebut justru membuat resistensi ketidakrukunan.
Padahal, lanjut dia, fungsi para tokoh agama sangat penting dalam merawat kerukunan dan kesejukkan di tengah masyarakat.
“Harusnya para tokoh agama diapresiasi, karena menjadi pilar penting membuat Manado aman dan rukun. Kalau modelnya begini, sama saja mencoreng nama baik wali kota dan wakil walikota,” kritiknya.
Lucky menganggap pihak yang membuat kebijakan tersebut, sama sekali tidak paham dengan kerja-kerja para rohaniawan.
Dalam hal ini, kata Lucky, bukan persoalan uang untuk mengukur kinerja rohaniawan, tapi bagaimana melihat peran tokoh agama yang aktif menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.
“Mereka (BKSAUA dan Kesra) tidak becus. Itu tindakan tidak profesional kepada rohaniawan. Ingat, kerukunan itu tidak bisa diukur dengan uang atau apapun. Penghargaan ke toko agama harus tulus,” tandasnya.
(Alfrits Semen)