
TOMOHON, beritamanado.com – Kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi per 1 Januari 2015 ditanggapi oleh Drs Paulus Adrian Sembel (PAS). Menurut anggota DPRD Kota Tomohon periode 2009-2014 ini, harga BBM memang harus turun.
“Ya, karena menyesuaikan dengan harga minyak dunia yang juga merosot. Penurunan harga BBM ini memang mempengaruhi ekonomi nasional tapi bagi masyarakat kalangan bawah tidak signifikan menguntungkan,” katanya.
Masalahnya, kata Sembel, barang-barang khususnya sembilan bahan pokok sudah naik dan ini tak mungkin turun lagi. “Yang harus disesuaikan adalah tarif angkutan segala jurusan baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta kecamatan. Tarif ojek juga harus disesuaikan penurunannya sebab ini akan menyusahkan masyarakat bawah,” bebernya.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dimana penurunan ini tidak lepas dari anjloknya harga minyak dunia. Harga BBM Premium ditetapkan Rp 7.600/liter turun dari harga sebelumnya yaitu Rp 8.500/liter. Dan harga Solar menjadi Rp 7.250/liter dari harga sebelumnya Rp 7.500/liter.
“Berlaku nanti malam pukul 00.00 (1/1/2015). Intinya adalah perkembangan harga minyak dunia yang terus terjadi pelemahan. Pemerintah merasa ini perlu peninjauan,” ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil dalam pengumuman yang berlangsung di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014). (ray)