Tomohon – Keberadaan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong terus mendapat sorotan berbagai elemen masyarakat di Kota Tomohon. Kali ini sorotan keras diungkapkan Paulus Adrian Sembel (PAS), dedengkot pegiat LSM/Ornop di Kota Tomohon.
Dikatakan mantan aktivis garis keras di Sulut ini, salah satu BUMN ini harus diaudit. “Ada berbagai masalah di sana, mulai dari gaji buruh dan pekerja yang tidak jelas sampai pada adanya indikasi pola manajemen perusahaan M+D-T=C (Monopoli + Discration – Transparancy = Corouption). Dari berbagai masalah ini, dapat disimpulkan bahwa kebijakan dan keleluasaan di perusahaan ini dimonopoli dan tidak transparan yang berakibat terjadinya dugaan korupsi,” tegasnya.
“Jika nantinya terbukti gaji pekerja dipotong dan tidak dibayarkan maka jelas perusahaan telah melakukan korupsi dan pemerasan secara sistematis. Saya menyarankan kepada para pekerja untuk menyoal masalah ini sampai ke Komnas HAM, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian ESDM dan lembaga-lembaga advokasi tenaga kerja,” ujarnya.
Bahkan dirinya secara terang-terangan mengatakan bersedia membantu para pekerja. “Jika pekerja serius, saya siap membantu dan memfasilitasi serta membangun jaringan dengan lembaga-lembaga ini. Saya akan meminta dan secara pribadi akan menyurat bahkan juga akan berupaya menghubungi langsung lembaga audit negara dan lembaga audit independen agar dapat mengaudit pengelolaan keuangan di PT PGE Lahendong,” pungkasnya. (iker)