Tomohon – Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Jumat (14/4/2017) kemarin menggelar prosesi jalan salib hidup di tiga lokasi berbeda. Lokasi sebagaimana dimaksud adalah Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow, Stasi Antonius Padua Wailan dan Pusat Paroki.
Adapun yang mengambil peran dalam jalan salib tersebut yaitu Kelompok Kategorial Orang Muda Katolik (OMK). Meski ketiga lokasi tersebut diguyur hujan, namun semangat muda yang ada pada OMK sanggup mengalakan rasa dingin karena kebasahan.
Di Stasi Kebangkitan Kristus Kinilow misalnya. Prosesi jalan salib yang baru memasuki perhentian ke-3, hujan sudah mulai turun dan nanti berhenti saat prosesi memasuki perhentian ke-13. Di stasi ini aura kerahiman sangat terasa meski apa yang disaksikan umat hanyalah adegan semata.
“Hujan yang mengapus darah buatan pada tubuh pemeran Yesus tidak sedikitpun mengendurkan penghayatan umat. Sejak perhentian pertama saja beberapa umat sudah meneteskan air mata karena terharu,” kata Ketua Stasi Chrisnaldus Roring SE Par MBA.
Demikian pula dengan Stasi Antonius Padua Wailan. Prosesi berjalan hikmat dari awal hingga akhir. Figur pemeran Yesus sangat menginspirasi umat untuk mengayati penderitaan Yesus selama prosesi berlansung.
“Ini memang hanya merupakan bagian dari kreatifitas dan keinginan umat khususnya OMK. Namun demikian apa yang ditampilkan itu meski hanya dalam betuk prosesi namun merupakan bagian dari iman Katolik,” ungkap Ketua Stasi Viany Lolong SPd.
Smentara itu, Pastor Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen Yohanis Pinontoan Pr memberikan apresiasi kepada OMK di pusat paroki dan dua stasi yang sudah sukses menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Terima kasih kepada OMK yang telah menghantar umat untuk memaknai pengorbanan Yesus yang mati di kayu salib meski ada yang kebasahan karena diguyur hujan. Semoga apa yang dilakukan ini membawa berkat dalam kehidupan kita semua,” kata Pastor Johanis. (frangkiwullur)