Benteng Portugis di Amurang yang tabiar. Lantaran tak miliki dana pemeliharaan, maka Disbudpar Minsel membiarkannya.
AMURANG—Banyak lokasi pariwisata di Kabupaten Minsel belum diolah dengan baik. Bahkan, rata-rata obyek wisata yang ada ikut tabiar. Lebih parah lagi, instansi terkait yang harus menanganinya justru tak bisa berbuat apa karena semua terkendala soal dana.
Dari amatan media ini, obyek wisata di Minsel seperti Moinit Indah, Batu Dinding, Batu Kapal, Arung Jeram Nimanga, Ranoyapo, Batu Tumotowa, Benteng Portugis, serta sejumlah air terjun. Obyek wisata di Minsel rata-rata belum diolah dengan baik. Karena memang, semua terkendala dana.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minsel, Drs Ventje Igir, BSc ikut membenarkannya. ‘’Benar, bahwa sebagian besar lokasi obyek wisata di wilayah ini belum ditata. Itu karena, setiap tahun Pemkab Minsel tak menyediakan dana untuk menatanya,’’ ujar Igir ketika berbicara dengan beritamanado, siang tadi.
Menurut Igir, bahwa pihaknya tak bisa berbuat banyak soal pengelolahan obyek wisata. Sebab, semua bergantung dana. “Bayangkan, mau tata bagaimana pihaknya tak ditopang dengan dana. Kalaupun ada dana, so banyak hanya Rp 100 juta-an yang disediakan,” tambahnya.
‘’Apakah, untuk menatah obyek wisata di Minsel hanya dengan dana Rp 100 juta-an. Padahal, obyek wisata di Minsel banyak sekali. Namun demikian, kami tak bisa berbuat banyak. Karena, kebijakan Pemkab Minsel soal dana belum ada. Kalau juga terealisasi itu hanya sebesar Rp 100 juta-an,’’ kata Igir yang juga mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Minsel ini.
Igir juga menyebut, bahwa setiap tahun selalu mengusulkan ke TAPD dan Banggar DPRD. Namun demikian, terealisasi hanya sebesar diatas. Baginya, harus disyukuri berapa besar dana yang terealisasi untuk mengolah obyek wisata di Minsel. Tetapi, selalu kami jelaskan itu sangat kurang dan minim.
‘’Bahwa, setiap tahun mengusulkannya. Siapa tahu lagi, APBD-P 2012 kami akan mengusulkan dana untuk perbaikan lokasi obyek wisata di Minsel. Semoga, Pemkab Minsel berpihak kepada wisata. Sebab, obyek wisata bisa mendapat uang untuk PAD. Kita berdoa saja, semoga APBD-P 2012 akan terealisasi,’’ ungkap Igir. (and)