Objek Wisata Potensial di Minahasa
Tondano – Sektor Pariwisata di Kabupaten Minahasa bisa menyumbang dana puluhan miliar bagi pembangunan, sudah termasuk di dalamnya pendapatan asli daerah (PAD). Dengan mendatangkan 500 wisatawan dalam sebulan, Pariwisata Minahasa bisa meraup pemasukan sebesar Rp 150 miliar dalam satu tahun.
Perhitungannya sederhana saja, yaitu 500 orang wisatawan x Rp 5 juta belanja per hari mendapat hasil Rp 2,5 miliar. Rp 2,5 miliar x 5 hari lama tinggal dalam satu bulan menghasilkan perputaran unang sebesar Rp 12,5 miliar dalam satu bulan. Rp 12,5 miliar x 12 bulan akan menghasilkan perputaran uang sebesar Rp 150 miliar untuk satu tahun.
Menurut Pengamat Pariwisata Sulut Dr Drevy Malalantang SSi SE MPd, bahwa untuk mewujudkan estimasi tersebut membutuhkan keseriusan dari seluruh elemen masyarakat, pemerintah dan tentu saja para pemilik modal dari kalangan swasta atau investor. Masing-masing punya peran yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
“Angka tersebut masih cukup kecil jika dibandingkan dengan pendapatan sektor yang sama di Provinsi Bali. Dimulai dari keseriusan pemerintah daerah untuk menciptakan peluang investasi dan regulasinya, kemudian sikap dan perilaku masyarakat yang berbudaya, maka dengan sendirinya para pemilik modal tidak akan segan berinvestasi,” ungkap Malalantang.
Pada bagian lain, tanda-tanda kemajuan sektor pariwisata sudah mulai nampak dengan akan dibangunnya Kalasey Beach Park di Kecamatan Mandolang yang terdiri dari hotel, restoran dan pusat perbelanjaan serta sarana rekreasi lainnya. Hal itu akan didukung dengan pembenahan sejumlah objek wisata potensial di beberapa wilayah Minahasa. (frangkiwullur)