Manado – Kelakuan Kepala Badan Kesbangpol Pemprov Sulawesi Utara (Sulut), Arnold Poli yang ditengarai mengintervensi pleno PPK di Kecamatan Eris, dinilai tindakan yang amat memalukan. Selain itu, tindakan Poli dianggap telah merusak citra demokrasi yang sebenarnya di daerah ini.
“Ini memalukan, seorang pejabat dengan beraninya melakukan intervensi dan sampai diusir Panwascam,” tutur Calon Wakil Gubernur, Henny Wullur.
Olehnya, kata pengusaha ini, Panwaslukada dan Polda Sulut harus menindaki dan memproses Arnold Poli sesuai hukum yang berlaku. “Saya meminta Polda maupun Panwaslukada memeriksa pejabat Kaban Kesbang Sulut ini terkait kejadian di Eris,” tegas Wullur.
Sementara Sekretariat Henny Wullur (HW) Center bersikap, Pemilukada Sulut terlalu banyak laporan kecurangan. Kecurangan tersebut antaranya terjadi setelah perhitungan suara di TPS-TPS ke PPK, kasus mencolok semisal laporan kotak suara yang kosong karena kertas suara hilang.
Olehnya, Ketua HW Center Eric Dajoh mendesak kondisi seperti itu mengharuskan Pemilukada ulang. “Sikap E2L-HW sudah sangat jelas, kami meminta Pemilukada Sulut diulang!,” tandas Dajoh. (IS)