TOMOHON-Keberangkatan Pansus RPJPD-RPJMD Dekot Tomohon ke Surabaya dengan dalih studi banding (stuban), oleh sejumlah elemen warga masyarakat meminta agar hasil stuban tersebut harus dipertanggungjawabkan.
“Iya dong. Jelas harus ada pertanggungjawaban hasil studi banding tersebut. Karena keberangkatan mereka menggunakan uang rakyat. Setelah tiba kembali, jabarkan apa hasilnya serta data-datanya. Jangan hanya jadi agenda jalan-jalan saja,” ujar Danny ‘Kobis’ Tular, salah satu pemerhati Kota Tomohon.
Namun dirinya pesimis dengan hasil stuban yang selalu dilakukan oleh para wakil rakyat. “Apa hasil stuban yang telah mereka implementasikan ke masyarakat. Nol hasilnya. Selama ini tidak. Kita tunggu saja apa hasil yang akan dibawa ke Tomohon oleh Pansus RPJPD-RPJMD,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota Tomohon Drs ODS Mandagi saat dikonfirmasi secara terpisah membenarkan keberangkatan anggota Pansus tersebut ke Surabaya. “Ya. Pansus RPJPD-RPJMD Dekot Tomohon memang ke Surabaya,” singkat mantan Kabag Humas Pemkot ini.
Seperti diketahui, Panitia Khusus Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Pansus RPJMD) Dekot Tomohon berjumlah kurang lebih 9 orang akan mengadakan studi banding ke Surabaya. Perjalanan yang memakan waktu empat hari ini diikuti empat anggota dari F-PG, tiga F-PDIP serta F-PD dan F-GNR satu orang. (iker)