AIRMADIDI – Pilcaleg 9 April 2014, merupakan awal kiprah Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Saking barunya dan banyak sosok caleg berwajah baru yang maju dari kabupaten/kota, khusus di Kabupaten Minahasa Utara, maka tak pelak Nasdem-pun dapat dikata belum se-beruntung parpol lainnya.
Ketua DPC Minut Partai Nasdem, Yori Pangemanan pada penyampaiannya mengaku salut dengan raihan suara caleg Nasdem di Dapil III Kecamatan Airmadidi dan Kalawat, Fredrik ‘Uche’ Runtuwene.
Pasalnya, dari sekian caleg Partai Nasdem, hanya Runtuwene satu-satunya yang mengantongi raihan suara di kisaran seribu limaratusan (peluang kursi terakhir) untuk Dapil III.
“Sebagai Ketua Partai, saya salut buat perjuangan Uche Runtuwene,” kata Pangemanan beberapa waktu lalu.
Secara gamblang, Pangemanan menyebut juga Runtuwene sebagai Pahlawan Partai Nasdem.”Bagi Partai Nasdem Minut, Uche Runtuwene adalah pahlawan,” kata Pangemanan.
Ungkapan Pangemanan tersebut memang pantas, sebab Fredrik ‘Uche’ Runtuwene dalam daftar pilcaleg, memang berada di dapil yang cukup bergengsi atau dapil neraka.
Dari delapan kursi yang diperebutkan di Dapil III, menurut Ruddy Dengah pemerhati politik asal Kelurahan Rap-rap, Fredrik Runtuwene memiliki peluang paling besar untuk kursi ke delapan atau kursi terakhir itu.
“Dari akumulasi tim sukses dan pengumpulan suara, Uche Runtuwene mengungguli beberapa calon yang suara mereka tergolong rawan, yang penting sistem berjalan sesuai prosedur dan tidak ada main curang,” kata Dengah.
Sementara Fredrik Runtuwene atau akrab disapa Uche, ketika dikonfirmasi terkait sebutan Ketua DPD Nasdem terhadapnya, dengan senyum yang khas, ia enggan berkomentar. Menurut Uche, dirinya berterima kasih atas ucapan itu.
Tapi, untuk saat ini bukan saat yang tepat baginya. “Terima kasih, tapi ucapan itu nanti saja. Sebab saat ini saya sedang memantau dan menjaga surat suara, sebab menurut informasi orang saya di lapangan, ada indikasi kecurangan dalam perebutan satu kursi sisa,” tuturnya.
Terkait isu Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa TPS Keluarahan Airmadidi Atas, Runtuwene mengaku dinya tidak setuju, mengingat jumlah suaranya pas-pasan.
“PSU itu bagi saya hanya membuka peluang untuk menciptakan blunder dan kecurangan saja. Saya menolak PSU dan saya tidak main-main,” tegas Runtuwene.
Sementara sesuai pantauan wartawan pada Senin hingga Rabu (14-16/4/2014), di Kantor Camat Airmadidi terpantau beberapa caleg Dapil III sedang bersalaman sambil bertukar pikiran.
Menariknya, semua yang hadir mengaku tidak setuju bila PSU digelar. “Itu sama saja membuang-buang waktu, energi dan tentu saja membuang-buang uang,” jelas salah satunya pada beritamanado.com. (robintanauma)