Tompaso – Upaya Pemerintah Kabupaten Minahasa untuk swasembada cabe patut diacungi jempol. Namun sayangnya, kegiatan panen cabe di Desa Pinabetengan yang dihadiri langsung Menteri Pertanian RI Suswono yang didampingi jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terkesan seperti direkayasa. Ini namanya aneh bin ajaib. Namun itulah kenyataan yang terjadi di lapangan.
Menteri Suswono dan rombongan begitu tiba di lokasi panen cabe langsung menuju tempat yang sudah ditentukan. Baik menteri, gubernur, bupati serta Muspida lainnya hanya memetik buah cabe 3 hingga 5 buah dalam satu pohon dan langsung diisi di keranjang rotan berukuran kecil. Begitu diminta sejumlah wartawan untuk mengangkat kembali cabe yang dipetik, tiba-tiba jumlahnya sudah lebih banyak dan warnanya merah semua.
Setelah diusut, ternyata di dalam keranjang tersebut sudah ada cabe yang sudah matang. Hal ini mengundang perhatian dari Ketua Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Sulawesi Utara Jerry Massie. Menurutnya, kegiatan yang akan disaksikan jutaan pasang mata di Indonesia itu pada dasarnya sangat baik, karena membuat Sulut dan Minahasa dikenal, hanya saja waktunya tidak tepat.
“Kami sangat menyangkan, karena ini adalah contoh yang kurang baik. Kegiatan panennya terkesan terburu-buru, karena cabe yang ada sebenarnya belum siap dipanen. Kalau dipelajari tentang tanaman bulanan itu, panen baru bisa dilakukan sekitar 2 hingga 3 minggu lagi. Bukan maun menyudutkan, akan tetapi mengingatkan kepada pihak penyelenggara, untuk tidak melakukan hal serupa dimasa yang akan datang,” ungkap Massie. (frangkiwullur)