Ketua Umum PAMI, Noldy Pratasis
Manado – Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) meminta kepada Polda Sulut untuk segera menangkap dan memenjarakan 2 oknum polisi, yang di duga terlibat kasus pemerkosaan terhadap gadis 19 tahun asal Manado, di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara.
Kepada wartawan BeritaManado.com, Noldy Pratasis selaku Ketua Umum PAMI mengatakan bahwa kasus pemerkosaan yang menimpa gadis 19 tahun asal Manado di Kabupaten Bolmut harus segera diusut tuntas oleh Polda Sulut, selain itu kasus ini membuktikan bahanya narkoba dan miras, sehingga membuat orang kehilangan kesadaran, dan berdampak pada orang yang tidak berdosa menjadi korban.
“Pak Kapolda Sulut dan jajarannya harus berani dan tegas untuk menengkap dan memenjarakan 2 oknum polisi yang di duga terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap gadis 19 tahun di Bolmut, karena perilaku dari kedua oknum terduga polisi ini bukanlah pelaku seorang penegak hukum, melainkan seorang kriminal. Untuk itu saya pikir mereka tidaklah layak untuk menggunakan pakaian penegak hukum dan menggunakan nama polisi,” cetus Noldy.
Lebih jauh Noldy menambahkan bahwa seyogyanya seorang polisi mempunya tugas untuk mengayomi dan melindungi masyarakat, jadi perilaku yang ditunjukkan kedua oknum terduga ini sangatlah tidak bermoral, dan mengkotori nama baik dari kepolisian yang ada di negara ini. “Perilaku mereka tentu saja telah mengotori lembaga kepolisian di negara ini, jadi sudah sepantasnya untuk mereka di pecat bila terbukti bersalah,” tegas Noldy.
Untuk informasi, kasus pemerkosaan ini berawal dari gadis asal Manado berinisial V (19 tahun) yang di duga menjadi korban pemerkosaan dari 19 orang pria di kabupaten Bolmut dan Gorontalo, 2 diantaranya di duga merupakan oknum polisi. Sebelumnya korban di paksa mencicipi narkoba oleh temannya dan kemudian digiring ke penginapan yang ada di Bolmut, kemudian di penginapan tersebut korban di paksa untuk membuka bajunya dan diperkosa olehn 15 orang. Tak cukup sampai disitu korban kemudian dibawah lagi ke Provinsi Gorontalo, kemudian di perkosa lagi oleh 4 orang, yang di duga 2 diantaranya adalah anggota kepolisian. (Risat)