
Amurang—Peristiwa demi peristiwa di Desa Picuan dan Picuan I Kecamatan Motoling Timur belum ada penyelesaian berarti. Kalau sebelumnya, pihak kepolisian dan kejaksaan yang kita persalahkan. Pemkab Minsel justru hanya diam seribu bahasa.
Ketua Umum Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Noldy Pratasis ketika menghubungi media ini menjelasakan, bahwa apa solusi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terhadap kejadian Picuan Raya.
‘’Dibalik semua peristiwa, yang juga menimbulkan korban jiwa. Apa saja yang sudah diberikan Pemkab Minsel atas kejadian tersebut. Dibalik dari pada itu, warga Picuan pun merasa takut tinggal di desanya sendiri. Karena, desa yang ternyata selalu aman dan tentram. Kini tak bisa lagi disebut aman,’’ tanya Pratasis.
Menurut Pratasis, siapa yang bersalah dengan kejadian diatas. Bahwa, kita jangan selalu menyalahkan polisi. Tetapi, Pemkab Minsel juga harus bertanggungjawab atas kejadian dan peristiwa di Picuan Raya.
‘’Dari kaca mata PAMI, bahwa berimbas akibat adanya perusahaan tambang yang akan masuk. Memang, perusahaan tersebut sudah beroperasi di Tokin dan Karimbow. Itu pun, sebetulnya akan memberi dampak serta kesejahteraan atas warga. Namun demikian, semua berimbas dari beberapa oknum yang menolak. Akibatnya, terjadilah masalah HAM di Picuan,’’ katanya.
Dengan demikian, PAMI bertanya, solusi apa yang diberikan Pemkab Minsel atas kejadian di Picuan Raya. Sudahkah ada penyelesaian yang lebih mendalam soal Picuan dan Picuan Satu.
‘’Ternyata, belum ada sama sekali. Oleh sebab itu, bila pula terjadi lebih besar. Maka hal diatas harus dipertanggungjawabkan secara langsung oleh Pemkab Minsel. Kenapa Pemkab Minsel, karena memang hal tersebut sudah lebih terjadi. Lagipula, tak ada solusi yang memberikan pengamanan bagi warga Picuan Raya,’’ ungkap lelaki yang disegani di Jabodetabek ini. (and)